Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono sangat menyesalkan dan mengancam akan melakukan razia pemain layangan yang membahayakan nyawa dan mengganggu distribusi aliran listrik ke pelanggan.
"Masih banyak warga masyarakat yang belum sadar akan bahaya bermain layang-layang. Untuk itu melalui Satpol-PP Kota Pontianak akan terus melakukan razia untuk menertibkan para pemain, penjual bahkan pembuat layang-layang atau layangan," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ia menambahkan bahwa dalam situasi pandemi COVID-19, anak-anak yang diliburkan aktivitas belajar di sekolah agar bisa tetap berada di rumah.
"Namun sekarang malah pada main layang-layang. Kami akan rutinkan lagi razia dan menindak tegas para pembuat, penjual, dan pemain layang-layang," tegas Edi.
Sementara itu menurut Manager PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari, kawat layang-layang menjadi penyebab utama gangguan listrik di Kota Pontianak, Kubu Raya dan sekitarnya. Keberadaannya sudah sangat meresahkan karena mengancam keberlangsungan pasokan listrik ke rumah-rumah pelanggan.
"Kami berharap dukungan dan kepedulian warga untuk bersama-sama menjaga keandalan pasokan listrik, minimal dengan cara tidak bermain layang-layang terutama yang bertali kawat. Sekuat apapun kami berusaha menjaga keandalan pasokan listrik namun jika masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan masih tetap bermain layang-layang pastinya usaha kami tersebut tidak akan berarti apa-apa," ungkap Didi.
Sebelumnya, kawat layangan kembali menghantam jaringan listrik di dekat Kantor Bupati Kubu Raya dan menyebabkan pemadaman di kawasan padat Jalan A Yani 2, Arteri Supadio, Jalan Parit Haji Muhsin, Jalan Nurul Huda dan sekitarnya pada Sabtu (18/4).
"Saya melihat ada kawat layangan yang melintas di jaringan listrik dekat Kantor Bupati Kubu Raya, tak lama terdengar ledakan disertai percikan api, suaranya cukup keras sekali," ujar warga, Hambali.
Menurutnya, akhir-akhir ini mulai marak warga yang bermain layang-layang, keberadaannya sudah sangat meresahkan warga.
"Mereka yang bermain layang-layang itu seolah tak punya hati nurani, sebab gara-gara kegemaran mereka tersebut banyak yang dirugikan. Selain mengganggu aliran listrik yang mengakibatkan padam pastinya juga mengancam keselamatan jiwa warga yang kebetulan melintas di jalan," kata dia.
Ia menambahkan benang layang-layang apalagi yang bertali kawat bisa menjerat leher para pengendara motor dan pastinya akan mengancam keselamatan jiwa mereka.
Kejadian serupa juga terjadi pada hari Jum'at (17/4). Kabel saluran udara tegangan menengah (SUTM) di Jalan Adisucipto putus akibat tali layang-layang. Kejadian tersebut menyebabkan padam listrik, butuh waktu satu jam Petugas PLN lakukan perbaikan dan menormalkan aliran listrik yang padam.
Gangguan listrik yang disebabkan oleh kawat layang-layang juga sering terjadi di Kota Pontianak dan sekitarnya. Menurut pantauan PLN, masih banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang bermain layang-layang di sore hari, seperti di daerah Siantan, Kota Baru, Sei Jawi, Jeruju, Ampera, dan lokasi lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Masih banyak warga masyarakat yang belum sadar akan bahaya bermain layang-layang. Untuk itu melalui Satpol-PP Kota Pontianak akan terus melakukan razia untuk menertibkan para pemain, penjual bahkan pembuat layang-layang atau layangan," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ia menambahkan bahwa dalam situasi pandemi COVID-19, anak-anak yang diliburkan aktivitas belajar di sekolah agar bisa tetap berada di rumah.
"Namun sekarang malah pada main layang-layang. Kami akan rutinkan lagi razia dan menindak tegas para pembuat, penjual, dan pemain layang-layang," tegas Edi.
Sementara itu menurut Manager PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari, kawat layang-layang menjadi penyebab utama gangguan listrik di Kota Pontianak, Kubu Raya dan sekitarnya. Keberadaannya sudah sangat meresahkan karena mengancam keberlangsungan pasokan listrik ke rumah-rumah pelanggan.
"Kami berharap dukungan dan kepedulian warga untuk bersama-sama menjaga keandalan pasokan listrik, minimal dengan cara tidak bermain layang-layang terutama yang bertali kawat. Sekuat apapun kami berusaha menjaga keandalan pasokan listrik namun jika masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan masih tetap bermain layang-layang pastinya usaha kami tersebut tidak akan berarti apa-apa," ungkap Didi.
Sebelumnya, kawat layangan kembali menghantam jaringan listrik di dekat Kantor Bupati Kubu Raya dan menyebabkan pemadaman di kawasan padat Jalan A Yani 2, Arteri Supadio, Jalan Parit Haji Muhsin, Jalan Nurul Huda dan sekitarnya pada Sabtu (18/4).
"Saya melihat ada kawat layangan yang melintas di jaringan listrik dekat Kantor Bupati Kubu Raya, tak lama terdengar ledakan disertai percikan api, suaranya cukup keras sekali," ujar warga, Hambali.
Menurutnya, akhir-akhir ini mulai marak warga yang bermain layang-layang, keberadaannya sudah sangat meresahkan warga.
"Mereka yang bermain layang-layang itu seolah tak punya hati nurani, sebab gara-gara kegemaran mereka tersebut banyak yang dirugikan. Selain mengganggu aliran listrik yang mengakibatkan padam pastinya juga mengancam keselamatan jiwa warga yang kebetulan melintas di jalan," kata dia.
Ia menambahkan benang layang-layang apalagi yang bertali kawat bisa menjerat leher para pengendara motor dan pastinya akan mengancam keselamatan jiwa mereka.
Kejadian serupa juga terjadi pada hari Jum'at (17/4). Kabel saluran udara tegangan menengah (SUTM) di Jalan Adisucipto putus akibat tali layang-layang. Kejadian tersebut menyebabkan padam listrik, butuh waktu satu jam Petugas PLN lakukan perbaikan dan menormalkan aliran listrik yang padam.
Gangguan listrik yang disebabkan oleh kawat layang-layang juga sering terjadi di Kota Pontianak dan sekitarnya. Menurut pantauan PLN, masih banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang bermain layang-layang di sore hari, seperti di daerah Siantan, Kota Baru, Sei Jawi, Jeruju, Ampera, dan lokasi lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020