Pemerintah Kabupaten Kayong Utara melalui Dinas Kesehatan telah melakukan rapid test atau tes cepat kepada 620 masyarakat. Hal ini disampaikan Bupati Kayong Utara, Drs. Citra Duani ketika melaporkan perkembangan penanganan kasus COVID-19 di Kayong Utara, Selasa (2/6) sekitar pukul 09.00 WIB.

“Alhamdulillah saat ini, sudah tidak ada Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP),” jelas Bupati didampingi Sekda, Dra. Hilaria Yusnani ketika melakukan Video Confress dengan Gubernur Kalbar.

Untuk saat ini Rumah Sakit Sultan Muhammad Jamaludin 1, sudah dapat mengambil sampel swab. Hal ini membuat pengambilan sampel jadi lebih mudah.

“Untuk pengambilan sampel kita sudah dapat di rumah sakit kita, yang masih menjadi kendala adalah lamanya keluar hasil swab,” lanjutnya.
 
Bupati Kayong Utara, Drs Citra Duani bersama Dra Hilaria Yusnani Sekretaris Daerah ketika melakukan Video Confres dengan Gubenur Kalbar (Humas) (Humas/Japri)


Lamanya keluar hasil swab tes ini dikhawatirkan akan membuat jenuh dan stress pasien yang terkonfirmasi reaktif.

“Untuk Kayong utara memiliki 10 ruang isolasi untuk perawatan pasien. Dengan rincian 2 kamar di rumah sakit Sultan Jamaludin, 2 kamar di Kilinik ASRI dan 6 kamar di Puskesmas Sukadana,” tutur Bupati lagi.

Untuk kesedian pangan saat ini stoknya diakui Bupati mencukupi, terutama beras yang ada di Kayong kondisinya surplus.

”Untuk Stok pangan kita InsyaAllah mencukupi,” timpalnya.

Untuk menyonsong program new normal, Kayong Utara lanjutnya menunggu arahan dari provinsi untuk penerapan lebih lanjut.


Baca juga: Bupati Citra terima bantuan untuk penanganan COVID-19 dari ASN
Baca juga: Legislator KKU apresiasi Pertamina salurkan BBM ke kepulauan
Baca juga: Kayong Utara siap menuju "new normal"
 

Pewarta: Humas/Japri

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020