Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Singkawang Kalimantan Barat sejak 18 Maret 2020 sampai berakhirnya kegiatan ujian akhir semester genap 2019/2020 tanggal 12 Juni 2020 menerapkan pola pembelajaran daring (online) sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

"Hal ini dilakukan guna menghadapi kondisi yang tidak terduga tersebut, dimana semua aktivitas pekerjaan dan perkuliahan tanpa dikondisikan tiba-tiba harus dilakukan secara daring," kata Ketua STKIP Singkawang Andi Mursidi di Pontinak, Senin.

Dia mengungkapkan sejak tahun 2015 STKIP Singkawang tata kelola adminisrasi dan akademiknya sudah dilakukan secara online dalam kapasitas internet fiber optic 80 Mbps.

"Dukungan tenaga IT yang baik dan kemampuan pimpinan dan dosen dalam menggunakan IT juga sangat baik, sehingga kami tidak terkejut dengan perubahan ke tatanan baru tersebut yang kemudian populer dengan sebutan new normal," tuturnya.

Saat aktivitas perkantoran dan pembelajaran harus dilakukan dari rumah (work & learn from home/WLFH) semua pegawai STKIP Singkawang produktivitasnya dipantau dari presensi daring yang terintegrasi dengan buku kerja digital (working book digital/WBD).

"Integrasi presensi daring dan WBD ini merupakan inovasi yang dikembangkan. Dalam aplikasi ini secara berjenjang pimpinan satuan unit kerja bisa memantau apa yang dikerjakan oleh stafnya, dan saat berakhirnya jam kerja pimpinan unit kerja melakukan verifikasi atas WBD stafnya, dan pada akhir minggu Kepala Unit Audit Mutu juga melakukan verifikasi kinerja semua pegawai. Rapat-rapat koordinasi juga dilakukan secara daring dengan memanfaatkan aplikasi teleconference," katanya.

Persoalan baru kemudian muncul, bahkan COVID-19 terus berlanjut, mau tidak mau pihaknya harus dihadapkan pada suatu kondisi kenormalan baru yang memaksa pihaknya untuk hidup dengan tatanan baru.

"New normal pada awalnya adalah jargon dalam dunia ekonomi dan bisnis. Istilah tersebut mengacu pada pembuat kebijakan dunia bahwa ekonomi industri akan kembali ke 'cara terbaru' setelah dihantam krisis keuangan pada 2007-2008," kata Andi.

Menurutnya, new normal saat ini disebabkan oleh kondisi COVID-19 yang belum ditemukan antivirusnya sehingga masyarakat harus bisa terus hidup dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan benar.

Selanjutnya, Andi Mursidi juga memaparkan STKIP Singkawang sudah melakukan beberapa perubahan dalam pola interaksi (social & physical distancing), komunikasi (tatap muka langsung ke daring), pembelajaran (memperbanyak blanded learning) dan tata manajemen (optimalisasi sistem informasi manajemen dan akademik).

"Kesiapan STKIP Singkawang tersebut secara formal terhitung 2 Juni 2020 dengan menerapkan konsep yang disebut Campus New Normal," tuturnya.

Pengembangan Campus New Normal yang dikembangkan Andi Mursidi di STKIP Singkawang adalah dengan cara, pertama menerapkan protokol kesehatan dalam bidang sarana dan prasarana, pegawai, pelayanan, interaksi dan komunikasi.

Kedua, menerapkan protokol akademik yang semuanya sudah ada 12 protokol dan terus dikembangkan sesuai kebutuhan.

Kemudian, penyesuaian sistem kerja new normal yang produktif dan aman dari COVID-19 dan mengantisipasi penularan virus tersebut di lingkungan kerja serta memberikan perlindungan seoptimal mungkin bagi kesehatan pegawai dan mahasiswa STKIP Singkawang.

"Penguatan manajemen berbasis IT yang efektif dan efisien, peningkatan kemampuan dosen dalam pengembangan bahan kuliah berbasis teknologi dan media pembelajaran dan peninjauan kurikulum yang ditekankan pada content and evaluatioan," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020