Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Kalimantan Barat melaksanakan pasar murah cabai rawit untuk menekan harga komoditas tersebut di Kalbar saat ini.

"Dalam upaya stabilisasi pasokan dan stabilisasi harga cabai, kami telah melaksanakan program gelar pangan murah cabai rawit. Dalam hal ini, kita melibatkan Toko Mitra Tani yang dikelola dan dibina oleh DPPKH Kalbar, sebagai distributor dan mendistribusikan ke sejumlah pelanggan yang bergerak sebagai takmir-takmir di masjid sekitar Kota Pontianak," kata Kepala Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Kalimantan Barat Muhammad Munsif di Pontianak, Kalbar, Sabtu.

Dia mengatakan, rencananya cabai rawit yang didatangkan dari beberapa daerah di luar Kalbar ini didistribusikan ke sejumlah pelanggan, dan pelanggan-pelanggan itu merupakan komunitas dan takmir-takmir masjid di lingkungan Kota Pontianak ini.

Untuk memenuhi kebutuhan program tersebut, pihaknya kembali mendatangkan cabai rawit merah dari Pulau Jawa sebanyak 13,5 ton. Harga yang cenderung tidak stabil menjadi penyebab DPPKH mendatangkan kembali cabai rawit.

"Kemarin sudah merapat dengan kapal Damacitra dari Semarang mengangkut cabai dari Jawa sebanyak 14,5 ton, yang 13,5 ton adalah cabai rawit dan 1 tonnya cabai keriting," tuturnya.

Penambahan pasokan cabai rawit ini, kata Munsif, telah dilakukan sebanyak empat kali. Hal itu dilakukan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di Kalbar.

"Sekitar 500 peti sudah mulai didistribusikan ke pasar sentral Flamboyan dan pasar-pasar tradisional lainnya di Pontianak dan kabupaten terdekat," kata Munsif.

Munsif berharap dengan adanya penambahan pasokan cabai rawit dari luar Kalbar dapat membuat harga cabai rawit merah kembali stabil. setelah sebelumnya sempat melonjak naik.

Selain itu kerja sama dengan pedagang dalam upaya stabilisasi harga juga diperlukan. Oleh karena itu, ia meminta kepada Perusda Kalbar untuk dapat mengontrol para pedagang.

"Kita berharap agar harga cabai khususnya di Pasar Flamboyan menjadi stabil dengan harga jual sekitar 30 ribu," harap Munsif.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020