Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juni 2020 di Kalbar dari tiga kota gabungan sampel mengalami inflasi sebesar sebesar 0,40 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 106,03 yang dipicu oleh tujuh kelompok pengeluaran.
"Sedangkan untuk tingkat inflasi tahun kalender sampai dengan Juni 2020 Kalbar alami inflasi sebesar 2,08 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun atau Juni 2020 terhadap Juni 2019 sebesar 2,07 persen," ujar Kapala BPS Kalbar, M Wahyu Yulianto di Pontianak, Senin.
Wahyu menjelaskan bahwa inflasi terjadi di tiga kota IHK yang ada di Kalimantan Barat yaitu Pontianak sebesar 0,33 persen dengan IHK sebesar 106,04, Singkawang sebesar 0,55 persen dengan IHK sebesar 103,24, dan Sintang sebesar 0,65 persen dengan IHK sebesar 110,72.
Ia menyebutkan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada tujuh kelompok pengeluaran.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks dari yang tertinggi yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,52 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,84 persen.
Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,38 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,25 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen. Selanjutnya kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen.
"Sedangkan dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transportasi sebesar 0,53 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,13 persen. Sementara itu, kelompok pendidikan; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya tidak mengalami perubahan indeks," katanya.
Dilihat dari beberapa komoditas, yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2020 adalah daging ayam ras, nasi dengan lauk, telur ayam ras, ikan tongkol, tukang bukan mandor, sawi hijau, ayam goreng, ayam hidup, wortel, dan tomat.
"Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Juni 2020 adalah bawang putih, angkutan udara, jeruk, gula pasir, ikan baung, cabai rawit, daging babi, baju Muslim wanita, kangkung, dan cabai merah kering," papar dia.
Baca juga: BPS Singkawang canangkan zona integritas wilayah bebas korupsi
Baca juga: Sutarmidji minta BPS hasilkan data yang akurat
Baca juga: Wali Kota Pontianak harap BPS semakin profesional sajikan data
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Sedangkan untuk tingkat inflasi tahun kalender sampai dengan Juni 2020 Kalbar alami inflasi sebesar 2,08 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun atau Juni 2020 terhadap Juni 2019 sebesar 2,07 persen," ujar Kapala BPS Kalbar, M Wahyu Yulianto di Pontianak, Senin.
Wahyu menjelaskan bahwa inflasi terjadi di tiga kota IHK yang ada di Kalimantan Barat yaitu Pontianak sebesar 0,33 persen dengan IHK sebesar 106,04, Singkawang sebesar 0,55 persen dengan IHK sebesar 103,24, dan Sintang sebesar 0,65 persen dengan IHK sebesar 110,72.
Ia menyebutkan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada tujuh kelompok pengeluaran.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks dari yang tertinggi yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,52 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,84 persen.
Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,38 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,25 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen. Selanjutnya kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen.
"Sedangkan dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transportasi sebesar 0,53 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,13 persen. Sementara itu, kelompok pendidikan; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya tidak mengalami perubahan indeks," katanya.
Dilihat dari beberapa komoditas, yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2020 adalah daging ayam ras, nasi dengan lauk, telur ayam ras, ikan tongkol, tukang bukan mandor, sawi hijau, ayam goreng, ayam hidup, wortel, dan tomat.
"Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Juni 2020 adalah bawang putih, angkutan udara, jeruk, gula pasir, ikan baung, cabai rawit, daging babi, baju Muslim wanita, kangkung, dan cabai merah kering," papar dia.
Baca juga: BPS Singkawang canangkan zona integritas wilayah bebas korupsi
Baca juga: Sutarmidji minta BPS hasilkan data yang akurat
Baca juga: Wali Kota Pontianak harap BPS semakin profesional sajikan data
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020