Head of Network and Service BNI Wilayah Kalbar, Kartiko Dwiwijayanto mengatakan realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kalbar sudah tembus Rp500 miliar.

"Hingga akhir Juni 2020 lalu penyaluran KUR tembus Rp500 miliar. Dalam penyalurannya tentu juga terdampak dengan adanya wabah COVID-19, namun demikian penyaluran KUR kita masih sesuai harapan," ujarnya di Pontianak, Selasa.

Untuk stimulus ekonomi dan pemulihan, pemerintah jelasnya telah mengeluarkan kebijakan relaksasi. Dengan hal itu membantu nasabah untuk bisa menata kondisi usaha dijalankannya di tengah wabah COVID-19.

"Jadi selama wabah, ada relaksasi di mana nasabah bisa mengajukan penundaan pembayaran pokok dari kredit yang diambil," paparnya.

Menurutnya, pemerintah juga telah terus mendorong stimulus ekonomi melalui perbankan BUMN yakni menggelontorkan dana sebanyak Rp30 triliun. Untuk BNI Kalimantan mendapat kuota sebanyak Rp5 triliun. Kucuran dana pemerintah tersebut agar bank melakukan ekspansi kredit untuk menggerakkan sektor riil.

Baca juga: BNI Dukung Program Kementan Melalui KUR
Baca juga: BNI Pontianak Salurkan KUR Rp30 Miliar

"Sektor sasaran yakni bersentuhan langsung dengan ekonomi masyarakat, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kami saat ini harus menumbuhkan ini 3 kali lipat dalam waktu 3 bulan," kata dia.

Ia menjelaskan UMKM dan UKM atau lainnya yang menjadi sasaran yakni yang masih tetap eksis dan debitur baru yang potensial. Kemudian tentu juga ada proyek BUMN.

"Namun sementara untuk sektor pariwisata, perhotelan, penerbangan kita hentikan dulu," sebut dia.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalbar melakukan koordinasi dengan Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dalam rangka menggerakkan sektor riil untuk percepatan pemulihan ekonomi sektor riil.

"Himbara selaku pihak yang dipercaya pemerintah untuk menerima penempatan dana negara serta menyalurkannya dalam bentuk kredit ke sektor riil. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. Jadi kita koordinasikan hal itu," ujar Kepala OJK Provinsi Kalbar, Moch. Riezky F. Purnomo.

Riezky menyebutkan bahwa beberapa waktu yang lalu pemerintah telah menempatkan dana negara sebesar total Rp30 triliun kepada 4 bank Himbara yakni BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN.

"Penempatan dana dimaksud merupakan bentuk perhatian dan dorongan pemerintah kepada perbankan untuk lebih agresif menyalurkan kredit kepada sektor riil dalam rangka mempercepat program pemulihan ekonomi nasional," kata dia.


Baca juga: 60 persen penyaluran KUR BNI Pontianak ke sektor perdagangan
Baca juga: KUR BNI di Kalbar sudah Rp214,46 miliar
Baca juga: Sektor pertanian sasaran penyaluran KUR BNI
Baca juga: BNI Kalbar bukukan penyaluran KUR Rp208 miliar
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020