Petugas Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, perbatasan Indonesia - Malaysia, Kecamatan Badau, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mengeluhkan jaringan telekomunikasi seluler dan internet yang merupakan penunjang kinerja pelayanan di daerah perbatasan tersebut.
" Keluhan petugas kami di PLBN Badau memang kendala jaringan internet, karena itu salah satu pendukung pelayanan di pintu negara," kata Kepala Imigrasi Kelas III Putussibau, Ali Hanafi, saat meninjau layanan Imigrasi di PLBN Badau, Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Sabtu.
Disampaikan Hanafi, sekarang ini pelayanan semua menggunakan sistem onlie tentu jaringan internet sangat di butuhkan dalam pelayanan apalagi yang berkaitan dengan pelayanan Lintas batas negara.
Menurut dia, jaringan internet memang sudah ada, tetapi tidak mampu dan masih terlalu lemah, bahkan lebih kuat jaringan seluler dari Negara Malaysia.
" Justru kuat jaringan telekomunikasi dari Malaysia, padahal sudah ada alat penguat signal," kata Hanafi.
Hal senada dikatakan Kasubid pengembangan PLBN Badau, Wendel Fanu mengatakan jaringan internet sebenarnya ada, tapi informasi kendalanya ada kerusakan jaringan di Sintang, sehingga berdampak terhadap jaringan di Badau.
" Jaringan internet belum bisa maksimal, tetapi yang penting juga jaringan seluler telepon, karena lebih kuat jaringan telekomunikasi Malaysia," ucap Fanu.
Dia berharap jaringan telekomunikasi baik seluler mau pun internet dapat menjadi perhatian pemerintah pusat.
Baca juga: 740 warga Indonesia pulang secara mandiri dari Malaysia lewat PLBN Badau
Baca juga: Visa on Arrival Belum Berlaku di Badau
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
" Keluhan petugas kami di PLBN Badau memang kendala jaringan internet, karena itu salah satu pendukung pelayanan di pintu negara," kata Kepala Imigrasi Kelas III Putussibau, Ali Hanafi, saat meninjau layanan Imigrasi di PLBN Badau, Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Sabtu.
Disampaikan Hanafi, sekarang ini pelayanan semua menggunakan sistem onlie tentu jaringan internet sangat di butuhkan dalam pelayanan apalagi yang berkaitan dengan pelayanan Lintas batas negara.
Menurut dia, jaringan internet memang sudah ada, tetapi tidak mampu dan masih terlalu lemah, bahkan lebih kuat jaringan seluler dari Negara Malaysia.
" Justru kuat jaringan telekomunikasi dari Malaysia, padahal sudah ada alat penguat signal," kata Hanafi.
Hal senada dikatakan Kasubid pengembangan PLBN Badau, Wendel Fanu mengatakan jaringan internet sebenarnya ada, tapi informasi kendalanya ada kerusakan jaringan di Sintang, sehingga berdampak terhadap jaringan di Badau.
" Jaringan internet belum bisa maksimal, tetapi yang penting juga jaringan seluler telepon, karena lebih kuat jaringan telekomunikasi Malaysia," ucap Fanu.
Dia berharap jaringan telekomunikasi baik seluler mau pun internet dapat menjadi perhatian pemerintah pusat.
Baca juga: 740 warga Indonesia pulang secara mandiri dari Malaysia lewat PLBN Badau
Baca juga: Visa on Arrival Belum Berlaku di Badau
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020