Dua sekolah di Sintang Kalimantan Barat saat ini menjadi percontohan dalam penerapan belajar tatap muka di sekolah di masa pandemi COVID - 19, kegiatan pembelajaran tatap muka tersebut sudah mendapat persetujuan dari Gubernur Kalimantan Barat.
" Kemarin saya sudah meninjau proses o pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Sintang dan SMP Panca Setya 2, yang mengikuti belajar tatap muka itu hanya siswa kelas IX, jadi dua sekolah itu menjadi percontohan," kata Bupati Sintang, Jarot Winarno, di Sintang, Kalimantan Barat, Kamis.
Disampaikan Jarot, dalam penerapan pembelajaran tatap muka itu, dua sekolah yang dapat persetujuan Gubernur Kalimantan Barat harus masih menyesuaikan dengan situasi saat ini terutama dalam tatanan normal baru dengan protokol kesehatan.
Menurut dia, selain sudah mendapat persetujuan Gubernur Kalimantan Barat, penerapan uji coba belajar tatap muka dilaksanakan juga karena Sintang sudah memiliki Mobile Combat PCR, sehingga para guru dan murid di dua sekolah tersebut semuanya sudah di swab dengan hasil negatif COVID - 19.
" Gubernur sudah mengeluarkan imbauan agar jangan dilakukan dahulu, tapi pada awalnya saya sudah minta izin dengan beliau dan diizinkan, karena Sintang beda, sudah punya Mobile Combat PCR, para guru dan murid di dua sekolah itu seluruhnya di swab, dan semuanya negatif," ucap Jarot.
Dikatakan Jarot, uji coba belajar mengajar tatap muka di SMPN 1 Sintang dan SMP Panca Setya 2 itu dilaksanakan pada Kamis ini. Setelah itu akan di evaluasi guna melihat langkah apa yang akan di ambil selanjutnya, apakah di lanjutkan atau tidak.
"Kita akan melihat sampai hari Kamis ini, kita evaluasi apa - apa yang masih kurang, karena saya minta izin sama pak gubernur uji coba sampai hari Kamis. Kita minta petunjuk pada gubernur boleh dilanjutkan atau harus sama dengan kabupaten lain di hentikan," ujar Jarot.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
" Kemarin saya sudah meninjau proses o pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Sintang dan SMP Panca Setya 2, yang mengikuti belajar tatap muka itu hanya siswa kelas IX, jadi dua sekolah itu menjadi percontohan," kata Bupati Sintang, Jarot Winarno, di Sintang, Kalimantan Barat, Kamis.
Disampaikan Jarot, dalam penerapan pembelajaran tatap muka itu, dua sekolah yang dapat persetujuan Gubernur Kalimantan Barat harus masih menyesuaikan dengan situasi saat ini terutama dalam tatanan normal baru dengan protokol kesehatan.
Menurut dia, selain sudah mendapat persetujuan Gubernur Kalimantan Barat, penerapan uji coba belajar tatap muka dilaksanakan juga karena Sintang sudah memiliki Mobile Combat PCR, sehingga para guru dan murid di dua sekolah tersebut semuanya sudah di swab dengan hasil negatif COVID - 19.
" Gubernur sudah mengeluarkan imbauan agar jangan dilakukan dahulu, tapi pada awalnya saya sudah minta izin dengan beliau dan diizinkan, karena Sintang beda, sudah punya Mobile Combat PCR, para guru dan murid di dua sekolah itu seluruhnya di swab, dan semuanya negatif," ucap Jarot.
Dikatakan Jarot, uji coba belajar mengajar tatap muka di SMPN 1 Sintang dan SMP Panca Setya 2 itu dilaksanakan pada Kamis ini. Setelah itu akan di evaluasi guna melihat langkah apa yang akan di ambil selanjutnya, apakah di lanjutkan atau tidak.
"Kita akan melihat sampai hari Kamis ini, kita evaluasi apa - apa yang masih kurang, karena saya minta izin sama pak gubernur uji coba sampai hari Kamis. Kita minta petunjuk pada gubernur boleh dilanjutkan atau harus sama dengan kabupaten lain di hentikan," ujar Jarot.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020