Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson mengajak warga untuk membiasakan diri memakai masker saat berada di luar rumah dan menjauhi orang yang tidak mengenakan masker guna menghindari risiko tertular COVID-19.
"Mulai sekarang, mari kita jauhi orang yang tidak pakai masker kita harus mulai dari, kalau kita tidak ingin tertular dari COVID-19," kata Harisson di Pontianak, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa sampai sekarang belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk melawan COVID-19 dan memakai masker merupakan salah satu cara untuk menghindari penularan penyakit yang disebabkan oleh virus corona tipe baru tersebut.
"Kita harus terus menegakkan dan menerapkan protokol kesehatan. Jauhi atau hindari kerumunan dengan menjaga jarak minimal satu sampai dua meter, lalu harus sering cuci tangan dan sekali lagi, jauhi orang yang tidak pakai masker," katanya.
Ia mengatakan bahwa pada Sabtu jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Kalimantan Barat bertambah 11 dengan perincian lima di Kabupaten Sintang, empat di Kota Pontianak, satu di Kota Singkawang, dan satu kasus dengan pasien berasal dari luar wilayah.
"Kemarin, Laboratorium Untan juga telah memeriksa 514 sampel swab, dan hari ini hasilnya sudah keluar sebanyak 11 orang positif. Kemudian konfirmasi sembuh dua orang, hasil negatif 486 orang dan running ulang 15 orang," katanya.
Harisson menjelaskan, lima kasus COVID-19 di Kabupaten Sintang berasal dari sekolah seminari berasrama. Lima siswa sekolah seminari di kabupaten itu dikonfirmasi positif COVID-19.
"Mungkin ada orang luar yang datang ke asrama ini sehingga menyebabkan mereka tertular atau mereka ini ada yang keluar dan kontak dengan orang luar yang terkonfirmasi COVID-19," kata Harisson.
Dinas Kesehatan Sintang segera melakukan penelusuran riwayat kontak kelima siswa tersebut dan melakukan pemeriksaan ulang pada 98 siswa dan tenaga pengajar di sekolah seminari itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Mulai sekarang, mari kita jauhi orang yang tidak pakai masker kita harus mulai dari, kalau kita tidak ingin tertular dari COVID-19," kata Harisson di Pontianak, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa sampai sekarang belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk melawan COVID-19 dan memakai masker merupakan salah satu cara untuk menghindari penularan penyakit yang disebabkan oleh virus corona tipe baru tersebut.
"Kita harus terus menegakkan dan menerapkan protokol kesehatan. Jauhi atau hindari kerumunan dengan menjaga jarak minimal satu sampai dua meter, lalu harus sering cuci tangan dan sekali lagi, jauhi orang yang tidak pakai masker," katanya.
Ia mengatakan bahwa pada Sabtu jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Kalimantan Barat bertambah 11 dengan perincian lima di Kabupaten Sintang, empat di Kota Pontianak, satu di Kota Singkawang, dan satu kasus dengan pasien berasal dari luar wilayah.
"Kemarin, Laboratorium Untan juga telah memeriksa 514 sampel swab, dan hari ini hasilnya sudah keluar sebanyak 11 orang positif. Kemudian konfirmasi sembuh dua orang, hasil negatif 486 orang dan running ulang 15 orang," katanya.
Harisson menjelaskan, lima kasus COVID-19 di Kabupaten Sintang berasal dari sekolah seminari berasrama. Lima siswa sekolah seminari di kabupaten itu dikonfirmasi positif COVID-19.
"Mungkin ada orang luar yang datang ke asrama ini sehingga menyebabkan mereka tertular atau mereka ini ada yang keluar dan kontak dengan orang luar yang terkonfirmasi COVID-19," kata Harisson.
Dinas Kesehatan Sintang segera melakukan penelusuran riwayat kontak kelima siswa tersebut dan melakukan pemeriksaan ulang pada 98 siswa dan tenaga pengajar di sekolah seminari itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020