Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson meminta pemerintah daerah (pemda) mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19 karena stok vaksin sudah tersedia di kabupaten dan kota.
"Dengan demikian, stok vaksin tidak bisa lagi menjadi alasan bagi pemda kabupaten/kota bila cakupan vaksinasi-nya masih rendah. Tinggal pemda-nya, komitmen kepala daerah, mau dihabiskan cepat atau tidak, karena kalau bupati/wali kota komitmen pasti semua di bawah bergerak cepat," kata Harisson di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan, pasokan vaksin COVID-19 buatan Moderna dan AstraZeneca yang sudah didistibusikan ke seluruh wilayah Kalimantan Barat cukup untuk memvaksinasi 1.615.410 orang.
"Sasaran masyarakat yang akan di vaksin jumlahnya 3.872.477 orang, sedangkan dosis yang sudah disebarkan sampai dengan tanggal 11 September ini untuk 1.615.410 orang," katanya.
Pasokan vaksin yang didistribusikan, menurut dia, telah digunakan untuk melakukan penyuntikan dosis pertama vaksin pada 775.924 orang, penyuntikan dosis kedua vaksin pada 453.745 orang, dan penyuntikan dosis ketiga vaksin pada 17.119 tenaga kesehatan.
Dengan demikian, Harisson mengatakan, stok vaksin COVID-19 yang sudah dipakai sebanyak 1.246.788 dosis dan stok vaksin yang tersisa sebanyak 363.882 dosis.
Harisson menambahkan, Kota Pontianak tercatat sebagai daerah yang paling banyak melakukan vaksinasi COVID-19 dengan penggunaan vaksin sebanyak 348.738 dosis disusul Kabupaten Kubu Raya dengan penggunaan vaksin sebanyak 136.747 dosis.
"Sedangkan capaian vaksinasi yang masih rendah adalah Kabupaten Kayong Utara dengan penggunaan vaksin baru 28.799 dosis," katanya.