Empat tersangka pelaku penganiayaan yang mengakibatkan satu perwira Polres Jayawijaya, Polda Papua, babak belur, menyerahkan diri tanpa adanya aksi penyergapan dari anggota polisi.
"Saya berterimakasih kepada tokoh Kampung Meagama yang kooperatif dan menyerahkan pelaku," kata Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin.
Kapolres memerintahkan bawahannya agar tidak melakukan kekerasan fisik terhadap tersangka, walau pemuda-pemuda itu mengakibatkan satu pejabat polres masih terbaring di RSUD Wamena setelah dihajar.
Baca juga: Pelaku penganiayaan di pasar Badau diancam lima tahun penjara
"Karena diserahkan baik-baik oleh keluarga maka kita periksa secara profesionalisme, artinya cukup diberikan sanksi hukum, tidak ada kekerasan lain," katanya.
Satu dari empat orang tersangka ini, dikabarkan menyerahkan diri pada Senin, (14/9). Polisi menduga jumlah pelaku akan bertambah sebab keterangan saksi korban menyebutkan pelaku sangat banyak.
"Kalau ada yang masih terlibat, ya serahkan diri. Itu jauh lebih bagus, lebih indah, aman, nyaman jadi kita akan sesuaikan dengan undang-undang yang berlaku," katanya.
Baca juga: Polisi : pelaku aniaya gadis perbatasan diduga karena asmara
Menurut Mantan Kapolres Mamberamo Raya itu, kepercayaan tokoh masyarakat terhadap kepolisian untuk melindungi pelaku dari ancaman kekerasan tetap dijaga.
"Walaupun korban adalah anggota di Polres Jayawijaya, tetap kami profesionalisme," katanya.
Sebelumnya seorang pria mendatangi mapolres dan mengaku terlibat penganiayaan, namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh anggota, yang bersangkutan berusaha melindungi kakaknya.
"Hanya karena melindungi kakaknya, dia menyatakan diri sebagai pelaku. Tetapi terimakasih kepada penyidik yang jeli melihat bahwa yang bersangkutan tidak melakukan kekerasan, dan akhirnya kita pulangkan," katanya.
Baca juga: Polisi buru pelaku penganiayaan sadis di Pasar Wisata Badau
Baca juga: Aniaya warga bangunkan sahur gunakan ketapel, Mar diamankan polisi
Baca juga: Polisi tangkap pelaku penganiayaan berat di Singkawang Tengah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Saya berterimakasih kepada tokoh Kampung Meagama yang kooperatif dan menyerahkan pelaku," kata Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin.
Kapolres memerintahkan bawahannya agar tidak melakukan kekerasan fisik terhadap tersangka, walau pemuda-pemuda itu mengakibatkan satu pejabat polres masih terbaring di RSUD Wamena setelah dihajar.
Baca juga: Pelaku penganiayaan di pasar Badau diancam lima tahun penjara
"Karena diserahkan baik-baik oleh keluarga maka kita periksa secara profesionalisme, artinya cukup diberikan sanksi hukum, tidak ada kekerasan lain," katanya.
Satu dari empat orang tersangka ini, dikabarkan menyerahkan diri pada Senin, (14/9). Polisi menduga jumlah pelaku akan bertambah sebab keterangan saksi korban menyebutkan pelaku sangat banyak.
"Kalau ada yang masih terlibat, ya serahkan diri. Itu jauh lebih bagus, lebih indah, aman, nyaman jadi kita akan sesuaikan dengan undang-undang yang berlaku," katanya.
Baca juga: Polisi : pelaku aniaya gadis perbatasan diduga karena asmara
Menurut Mantan Kapolres Mamberamo Raya itu, kepercayaan tokoh masyarakat terhadap kepolisian untuk melindungi pelaku dari ancaman kekerasan tetap dijaga.
"Walaupun korban adalah anggota di Polres Jayawijaya, tetap kami profesionalisme," katanya.
Sebelumnya seorang pria mendatangi mapolres dan mengaku terlibat penganiayaan, namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh anggota, yang bersangkutan berusaha melindungi kakaknya.
"Hanya karena melindungi kakaknya, dia menyatakan diri sebagai pelaku. Tetapi terimakasih kepada penyidik yang jeli melihat bahwa yang bersangkutan tidak melakukan kekerasan, dan akhirnya kita pulangkan," katanya.
Baca juga: Polisi buru pelaku penganiayaan sadis di Pasar Wisata Badau
Baca juga: Aniaya warga bangunkan sahur gunakan ketapel, Mar diamankan polisi
Baca juga: Polisi tangkap pelaku penganiayaan berat di Singkawang Tengah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020