Kepala Puskesmas Singkawang Barat II, Hendri mensosialisasikan dua Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan kasus cukup tinggi bagi kaum wanita yaitu kanker payudara dan kanker serviks kepada para ASN yang ada di kota itu. 

"PTM sangat sulit disembuhkan secara total apabila kondisi penyakit sudah sampai tahap akhir, selain itu beban biaya berobat pun sangat tinggi. Oleh karena itu, upaya yang terbaik adalah dengan mencegah kejadian penyakit tidak menular melalui pengendalian faktor resikonya," kata Hendri pada acara Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi ASN Komunikasi dan Informatika Kota Singkawang di Ruang Rapat Diskominfo, Rabu.

Untuk mencegah atau mengetahui sejak dini sebaiknya kita rutin melakukan dekteksi dini dengan cara melakukan pemeriksaan secara rutin, misalnya kita lakukan SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri untuk mencegah kanker payudara dan melakukan pemeriksaan secara rutin melalui IVA atau Pas Smear untuk kanker serviks.

Melalui kegiatan deteksi dini itu, diharapkan bagi masyarakat yang sehat untuk dapat dipertahankan agar tetap sehat dan yang beresiko diupayakan agar kondisi faktor resiko penyakit tidak menularnya dapat normal kembali. 

Sementara bagi yang sudah menyandang PTM untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup.

Hendri mengungkapkan, PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, antara lain hindari atau stop merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan hindari konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM.

Upaya pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. 

"Masyarakat diberikan motivasi, edukasi dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020