Ketua KPU Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Musa Jairani mengatakan dalam pendistribusian logistik Pilkada 2020 di kabupaten setempat, untuk tahap awal memprioritaskan atau mengutamakan daerah terpencil dahulu.
“Pendistribusian logistik Pilkada 2020 tentu dengan membagi skala prioritas daerah tujuan distribusi. Seperti Kecamatan dengan transportasi sulit dan tofografi pegunungan, perairan serta kepulauan. Itu yang akan menjadi prioritas utama terlebih dahulu didistribusikan,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun jadwal distribusi logistik Pilkada Serentak 2020. Logistik tersebut direncanakan mulai didistribusikan pada 1 Desember 2020.
"Kita juga harus mempertimbangkan lamanya logistik menginap di Gudang PPK kecamatan baik dari segi faktor keamanan juga pembiayaan terkait penjagaan logistik di kecamatan masing-masing," jelasnya.
Ia menambahkan KPU Bengkayang juga sudah membuat pemetaan moda transportasi distribusi logistik untuk masing-masing daerah. Selain itu juga KPU Bengkayang telah menyusun strategi mitigasi darurat logistik Pilkada 2020. Hal tersebut dilakukan jika terjadi keadaan di luar kendalikan karena kondisi cuaca.
Sejauh ini kata Musa, kendala yang dihadapi KPU terutama dalam mendistribusikan logistik tentu adalah soal cuaca yang ekstrim. Pasalnya, beberapa kecamatan di Bengkayang rawan terjadinya banjir, tanah longsor dan sebagainya. Terlebih kecamatan yang akses jalannya masih sulit di jangkau.
"Kendala yang pasti tentu cuaca ekstrim saat ini. Sehingga di beberapa kecamatan tertentu bisa saja terjadi banjir, tanah longsor yang menyebabkan sarana transportasi terputus, atau cuaca ekstrim yang menyebabkan distribusi ke wilayah kepulauan menjadi terganggu," katanya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Bengkayang, Yosef Harry Suyadi mengatakan sebagai lembaga pengawas pihaknya akan mengawal objek dan subjek pendistribusian logistik pilkada. Bawaslu mengawasi jumlah dari logistik dan juga ketepatan dari prosedur serta logistik sampai di TPS.
"Tentunya Kabupaten Bengkayang yang memiliki daerah pegunungan dan kepulauan memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga titik rawan pada pendistribusian lebih kepada cuaca atau faktor alam, dan juga kesesuaian jumlah logistik yang didistribusikan,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
“Pendistribusian logistik Pilkada 2020 tentu dengan membagi skala prioritas daerah tujuan distribusi. Seperti Kecamatan dengan transportasi sulit dan tofografi pegunungan, perairan serta kepulauan. Itu yang akan menjadi prioritas utama terlebih dahulu didistribusikan,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun jadwal distribusi logistik Pilkada Serentak 2020. Logistik tersebut direncanakan mulai didistribusikan pada 1 Desember 2020.
"Kita juga harus mempertimbangkan lamanya logistik menginap di Gudang PPK kecamatan baik dari segi faktor keamanan juga pembiayaan terkait penjagaan logistik di kecamatan masing-masing," jelasnya.
Ia menambahkan KPU Bengkayang juga sudah membuat pemetaan moda transportasi distribusi logistik untuk masing-masing daerah. Selain itu juga KPU Bengkayang telah menyusun strategi mitigasi darurat logistik Pilkada 2020. Hal tersebut dilakukan jika terjadi keadaan di luar kendalikan karena kondisi cuaca.
Sejauh ini kata Musa, kendala yang dihadapi KPU terutama dalam mendistribusikan logistik tentu adalah soal cuaca yang ekstrim. Pasalnya, beberapa kecamatan di Bengkayang rawan terjadinya banjir, tanah longsor dan sebagainya. Terlebih kecamatan yang akses jalannya masih sulit di jangkau.
"Kendala yang pasti tentu cuaca ekstrim saat ini. Sehingga di beberapa kecamatan tertentu bisa saja terjadi banjir, tanah longsor yang menyebabkan sarana transportasi terputus, atau cuaca ekstrim yang menyebabkan distribusi ke wilayah kepulauan menjadi terganggu," katanya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Bengkayang, Yosef Harry Suyadi mengatakan sebagai lembaga pengawas pihaknya akan mengawal objek dan subjek pendistribusian logistik pilkada. Bawaslu mengawasi jumlah dari logistik dan juga ketepatan dari prosedur serta logistik sampai di TPS.
"Tentunya Kabupaten Bengkayang yang memiliki daerah pegunungan dan kepulauan memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga titik rawan pada pendistribusian lebih kepada cuaca atau faktor alam, dan juga kesesuaian jumlah logistik yang didistribusikan,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020