Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengharapkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menjadi garda terdepan dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama di daerah itu.

"Melalui Musda III FKUB ini diharapkan dapat semakin mengukuhkan spirit bagi daerah ini dan FKUB yang berada di garis depan bersama semua tokoh agama, budaya, etnis dan tokoh pemuda untuk menjadi perekat bagi anak bangsa. Mengingat Kubu Raya yang multietnis dan miniatur Kalbar, selain itu masyarakatnya yang sangat terbuka untuk saling berkomunikasi," katanya saat mengikuti Musyawarah Daerah (Musda) III Tahun 2020 FKUB Kubu Raya di Sungai Raya, Kamis.

Sejak menjabat Bupati Kubu Raya pada periode 2009-2014, dirinya merasakan lahirnya FKUB sebagai sesuatu hal dibutuhkan untuk memudahkan komunikasi di masyarakat dan seluruh komponen umat beragama.

Muda mengapresiasi perjalanan FKUB yang sudah dilakukan sejak 2010 sampai saat ini, telah menunjukkan dan memperkokoh fondasi dalam mengawal generasi di Kubu Raya.

Ia mengatakan tugas pemerintah dan FKUB menancapkan pemahaman dan berbagai pikiran yang membawa kebahagiaan pada generasi umat.

"Yang mana fondasinya itu bagaimana komunikasi dan langkah-langkah yang kita lakukan ini mampu memberikan semangat bagi generasi kita ke depannya. Tentu di Kubu Raya selalu membuka dan memberikan adaptasi yang selalu berjalan dengan suatu penghargaan yang cukup tinggi antara satu dengan lainnya," tuturnya.

Ia mengatakan untuk menjadi perekat semuanya maka tokoh agama diingatkan kepada hal-hal yang menyangkut kebahagiaan rumah tangga, sehingga "mendaratnya" langsung ke suasana batin di tiap-tiap rumah tangga.

"Sejak dulu saya selalu mengajak semua pihak dalam menjalankan program itu bisa 'mendarat' langsung ke rumah tangga. Karena hal ini akan memudahkan kita di dalam membawa pemikiran substantif, bahkan kita di Pemerintah Kubu Raya selalu mengingatkan di dalam dinamika, terkait itu rumah ibadah, kegiatan budaya, maupun kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan. Makanya kita selalu mengingatkan untuk membawa kebahagiaan pada generasi umat," katanya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya Nahruji Sudiman mengatakan FKUB suatu kegiatan masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang difasilitasi pemerintah di masing-masing tingkatan.

Pembentukan FKUB, katanya, berdasarkan keputusan empat menteri yang di dalamnya terdapat Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri.

"Untuk itu, kami dari Kementerian Agama bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk bersinergi bersama dalam memberikan dukungan penuh terhadap kiprah FKUB di kabupaten termuda di Kalbar ini. Alhamdulillah selama tahun 2020 ini, kami selalu berkoordinasi dan bersinergi bersama kepengurusan FKUB," katanya.

Ia menyebut beberapa hal dapat dilakukan pihaknya untuk FKUB, di antaranya setiap awal dan akhir tahun selalu menggelar dialog antarumat beragama, mendukung anggaran terkait dengan kegiatan FKUB, dan selama 2020 pihaknya mengeluarkan dana Rp60 juta meliputi Rp30 juta untuk operasional dan Rp30 juta untuk mendukung terlaksananya desa sadar kerukunan.

"Alhamdulillah, dengan terjalinnya komunikasi yang baik dan intensif antara FKUB dan pemerintah daerah, maka Kabupaten Kubu Raya ditunjuk dan mendapatkan program desa sadar kerukunan tahun 2020 yang digelar di Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya pada tanggal 12 November 2020," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020