Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Provinsi Kalimantan Barat mencatat produktivitas pengembangan padi jenis Inpari IR Nutri Zinc di dalam demplot mencapai 5 – 6 ton per hektare.

“Tingkat produktivitas dari ujicoba kita di demplot di Distan TPH Kalbar capai 6 ton per hektare. Tentu produktivitas tersebut sangat baik. Penangkar dan petani juga sudah tanam,” ujar Kepala Bidang Pangan, Distan TPH Kalbar Dony Saiful Bahri saat panen padi zinc di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan pada 2020 melalui program Kementerian Pertanian (Kementan) kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar tengah mengembangkan padi jenis Inpari IR Nutri Zinc seluas 900- an hektare untuk mendukung upaya pencegahan stunting atau gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi.

"Varietas padi Inpari IR Nutri Zinc kadar zinc-nya tinggi. Varietas ini memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,51 ppm. Varietas ini merupakan varietas jenis baru dan manfaatnya bisa untuk mencegah stunting karena kandungannya kaya dengan Zn," kata dia.

Ia menjelaskan dari program bantuan tersebut tersebar di tiga kabupaten yakni di Kabupaten Ketapang, Mempawah, dan Sambas.

"Untuk tahun 2021 pengembangan padi IR Nutri Zinc akan ditambah sebarannya yakni ke 10 kabupaten di Kalbar dengan luasan capai 1.500 hektare,” kata dia.

Pengembangan padi IR Nutri Zinc menurutnya selain memperkuat ketahanan pangan di Kalbar juga untuk mendukung pemerintah dalam penanganan stunting yang perlu perhatian semua pihak.

“Faktor terjadinya stunting pada anak banyak factor. Nah, kita dari Distan TPH sebagaimana tugas dan fungsinya menghadirkan pangan yang cukup dan baik. Untuk maksimal pengembangan IR Nutri Zinc satu di antara solusinya karena kandungan zinc tinggi yang bisa mendorong anak tumbuh lebih tinggi,” katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020