Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan memperluas area tanam padi Inpari IR Nutri Zinc, yakni varietas padi pertama yang memiliki kandungan unsur zinc atau seng, untuk memaksimalkan upaya pencegahan stunting atau kekerdilan bagi anak di wilayah tersebut.
"Kita tahu, Zinc merupakan salah satu mineral yang berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan jaringan tubuh. Nantinya penanaman padi zinc akan dikembangkan di seluruh kecamatan lainnya. Makanya, kita akan menanam padi zinc yang nanti akan diperluas benihnya," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Rabu.
Dia mengatakan, saat melakukan tanam gadu di Sungai Kakap pada Selasa (9/6) lalu, pihaknya mengajak petani untuk menanam padi jenis ini. Ia mengaku sangat bersemangat melakukan penanaman padi Inpari Nutri Zinc, sebab tak hanya untuk kesediaan pangan namun juga menjadi salah satu upaya mengatasi persoalan stunting atau gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi.
Baca juga: Bupati ajak petani Punggur Besar tanam padi dua kali setahun
Dia mengatakan stunting yang terjadi akibat kekurangan gizi dalam waktu lama tidak sekadar berdampak pada ukuran tubuh. Pengaruh yang lebih jauh adalah pertumbuhan otak yang lambat. Karena itu, penanaman padi zinc tidak semata untuk pemberdayaan pertanian, ekonomi, maupun penyediaan pangan sehat, melainkan ada misi lebih luas yang dibawa.
"Nah, ini yang menyebabkan adanya rasa terpanggil. Dan ini memang telah menjadi perhatian kami sejak dulu, yakni upaya memperkuat pencegahan stunting," katanya.
Muda juga mengatakan nantinya padi zinc dapat dikonsumsi oleh ibu-ibu hamil. Karena itu ia akan membuat mekanisme sistem agar padi tersebut dapat dijangkau oleh mereka yang membutuhkan.
"Pemkab nanti juga akan menyiapkan cadangannya untuk bisa disuplai ke puskesmas dan pustu supaya padi ini bisa dikonsumsi. Inilah yang membuat kenapa kita bersemangat," katanya.
Baca juga: Kubu Raya kembali gelar Gerakan Wisata Tanam Padi Milenial
Terkait pencegahan stunting, lebih jauh Muda mengungkapkan Kubu Raya merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang melakukan program pelayanan kesehatan jemput-bola terpadu. Di mana program Selasa-Jumat (Salju) Terpadu berhasil masuk 10 besar ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2020 yang digelar Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia. Kubu Raya menjadi satu-satunya kabupaten wakil dari Pulau Kalimantan.
Oleh pemerintah pusat, program Salju Terpadu dinilai sebagai program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat khususnya di bidang kesehatan. Program ini menjadi upaya mempercepat target 12 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam menurunkan angka kematian ibu dan balita (AKI-AKB) serta stunting.
Sebab bersifat proaktif yakni langsung menyasar rumah tangga-rumah tangga warga. Pada program ini, setiap Selasa para bidan bertugas memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang meliputi pelayanan ibu hamil, anak dalam kandungan, dan pemberian nutrisi pada seribu Hari Pertama Kehidupan atau HPK. Adapun di hari Jumat perangkat desa dan petugas puskesmas akan mengunjungi rumah warga untuk pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit menular dan tidak menular.
"Sampai kita juga punya mesin USG portabel di semua puskesmas. Daerah pertama di Kalimantan Barat yang menerapkan pelayanan USG portabel. Kenapa? Karena demi mencegah stunting. Jadi ibu-ibu mengandung di kampung manapun di Kubu Raya diperiksa menggunakan USG ini tanpa bayar," kata Muda.
Baca juga: Gerakan Tanam Padi Milenial diharapkan jadi pelopor di Kalimantan Barat
Baca juga: Gubernur berharap tanam padi milenial Kubu Raya tingkatkan hasil panen
Baca juga: Gerakan wisata tanam padi milenial ditargetken dihadiri 3.000 peserta
Pemkab Kubu Raya perluas penanaman padi Inpari Nutri Zinc
Rabu, 10 Juni 2020 16:14 WIB