Tim Penggerak PKK Kota Pontianak di Kalimantan Barat menyalurkan bantuan berupa paket sembako kepada para lansia produktif yang saat ini terdampak pandemi COVID-19 yang ada di kota itu.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie di Pontianak, Rabu, mengatakan bantuan yang diberikan oleh Pengurus Tim Penggerak PKK Kota Pontianak merupakan amanah dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalbar dalam rangka Hari Ibu Ke-92.
Dia menjelaskan, bantuan itu secara khusus diberikan kepada lansia yang produktif dan kader PKK yang telah lansia di enam kecamatan yang ada di Kota Pontianak.
"Dengan harapan bantuan ini dapat memotivasi mereka supaya tetap semangat. Selain paket bantuan, saya juga menyerahkan buku yang ditulis oleh saya dan teman-teman sebagai tambahan koleksi buku perpustakaan di kecamatan, " kata Yanieta.
Baca juga: Polisi bagikan beras peduli masyarakat terdampak COVID-19 di Bengkayang
Selain itu, Yanieta mengingatkan agar pengurus dan kader PKK di Kecamatan dan Kelurahan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Kita tidak mengetahui kapan pandemi ini akan berakhir, program kerja tetap harus berjalan dengan mengedepankan Protokol kesehatan, jangan sampai karena kelalaian lalu muncul kluster PKK," katanya.
Sementara itu, Jamilah (71) seorang pedagang kue lempar merasa sangat terharu ketika menerima paket bantuan yang diperuntukkan bagi lansia produktif dari Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Edi Kamtono.
Berulang kali, ia mengucap syukur. "Alhamdulillah, bantuan ini bisa kita manfaatkan, terima kasih, ibu sangat berbesar hati memperhatikan kami," katanya usai menerima bantuan di Kecamatan Pontianak Utara.
Meskipun telah lanjut usia namun semangatnya patut diapresiasi, dia masih membuat kue kemudian dititipkan ke warung-warung hasilnya digunakan untuk menambah pendapatan keluarga.
Namun pandemi COVID-19 membuat penghasilannya jauh berkurang, usahanya sepi pembeli, berbeda dengan yang dulu, sehingga dirinya hanya berjualan jika kondisi badannya sehat saja.
"Dalam hati saya juga takut, karena COVID-19 ini kan katanya rentan terhadap lansia sehingga saya juga selalu waspada," ujarnya.
Baca juga: Benarkah pemilik kartu BPJS Kesehatan dapat bantuan Rp2,4 juta?
Baca juga: Angkasa Pura II berikan bantuan sembako kepada warga Rasau Jaya
Baca juga: 252.700 tenaga kerja di Kalbar terima BSU di tengah pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie di Pontianak, Rabu, mengatakan bantuan yang diberikan oleh Pengurus Tim Penggerak PKK Kota Pontianak merupakan amanah dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalbar dalam rangka Hari Ibu Ke-92.
Dia menjelaskan, bantuan itu secara khusus diberikan kepada lansia yang produktif dan kader PKK yang telah lansia di enam kecamatan yang ada di Kota Pontianak.
"Dengan harapan bantuan ini dapat memotivasi mereka supaya tetap semangat. Selain paket bantuan, saya juga menyerahkan buku yang ditulis oleh saya dan teman-teman sebagai tambahan koleksi buku perpustakaan di kecamatan, " kata Yanieta.
Baca juga: Polisi bagikan beras peduli masyarakat terdampak COVID-19 di Bengkayang
Selain itu, Yanieta mengingatkan agar pengurus dan kader PKK di Kecamatan dan Kelurahan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Kita tidak mengetahui kapan pandemi ini akan berakhir, program kerja tetap harus berjalan dengan mengedepankan Protokol kesehatan, jangan sampai karena kelalaian lalu muncul kluster PKK," katanya.
Sementara itu, Jamilah (71) seorang pedagang kue lempar merasa sangat terharu ketika menerima paket bantuan yang diperuntukkan bagi lansia produktif dari Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Edi Kamtono.
Berulang kali, ia mengucap syukur. "Alhamdulillah, bantuan ini bisa kita manfaatkan, terima kasih, ibu sangat berbesar hati memperhatikan kami," katanya usai menerima bantuan di Kecamatan Pontianak Utara.
Meskipun telah lanjut usia namun semangatnya patut diapresiasi, dia masih membuat kue kemudian dititipkan ke warung-warung hasilnya digunakan untuk menambah pendapatan keluarga.
Namun pandemi COVID-19 membuat penghasilannya jauh berkurang, usahanya sepi pembeli, berbeda dengan yang dulu, sehingga dirinya hanya berjualan jika kondisi badannya sehat saja.
"Dalam hati saya juga takut, karena COVID-19 ini kan katanya rentan terhadap lansia sehingga saya juga selalu waspada," ujarnya.
Baca juga: Benarkah pemilik kartu BPJS Kesehatan dapat bantuan Rp2,4 juta?
Baca juga: Angkasa Pura II berikan bantuan sembako kepada warga Rasau Jaya
Baca juga: 252.700 tenaga kerja di Kalbar terima BSU di tengah pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021