Bupati Kabupaten Sambas, H. Atbah Romin Suhaili menilai program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang dijalankan di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Sambas sangat betlonyribisi besar dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

"Program Bangga Kencana adalah salah satu program sosial dasar, yang penting bagi daerah. Program ini memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan SDM kita dimasa sekarang dan dimasa-masa yang akan datang, khususnya di kabupaten Sambas," kata Bupati Sambas, H. Atbah Romin Suhaili, Selasa.

Hal itu diungkapkanya saat membuka kegiatan launching ujicoba pelayanan KB MKJP Fasilitasi DAK BOKB Tahun 2021 di Kabupaten Sambas. Dalam kegiatan itu juga turut hadir Wakil Bupati Sambas, Hj. Hairiah, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Tenny C Soriton, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Sambas, Hendri Wijaya, Forkopimda  dan Kepala Dinas OPD Sambas lainnya di ruang pertemuan Kantor Bupati Sambas.

Baca juga: 108 warga Kayan Hulu dapat pemasangan MKJP KB Implan gratis

"Program Bangga Kencana merupakan usaha pemerintah untuk membangun manusia indonesia yang berkualitas dan pada dasarnya pemerintah berkeinginan untuk perubahan dari suatu kondisi tertentu menuju keadaan lain yang lebih bernilai agar proses perubahan dapat terjangkau sasaran sasaran perubahan keadaan yang lebih baik dan dapat digunakan sebagai pengendali masa depan," katanya.

Atbah juga menjelaskan, menurunkan angka laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk, dimana salah satu upaya untuk mencapai penduduk tumbuh kembang adalah dengan melakukan pelayanan kontrasepsi sesuai target yang dibagi ke kabupaten/kota.

"Kegiatan ini sangat penting sebagai wadah senigritas antara pemerintah daerah dan lintas sektor, jika dalam Koordinasi yang baik dan kesinambungan dalam managemen pelayanan KB dimana salah satu tantangan Pelayanan KB adalah belum maksimalnya ketersediaan keterjangkauan dan kualitas pelayanan KB", katanya.

Baca juga: Edi Kamtono ajak warganya sukseskan Pendataan Keluarga 2021

Lebih jauh dijelaskan Atbah, di Kabupaten Sambas, tiga tahun terakhir angka pemakaian kontrasepsi sudah melebihi dari target nasional. Pada tahun 2020 target nasional 61,78 persen target Provinsi Kalimantan Barat 66,65 persen dan capaian Kabupaten Sambas sebesar 71,4 persen. Berarti capaian CPR Sambas sudah melebihi target nasional dan target Kalbar di tahun 2020.

Untuk MKJP ujarnya, di Kabupaten Sambas di tahun 2021 mempunyai sasaran akseptor sebanyak 2704 orang terdiri dari IUD 2584 Akseptor, MOP 10 Akseptor, MOW 110 Akseptor, demi tercapainya tujuan dan sasaran, saya menginginkan adanya strategi yang harus diambil, yaitu mempertahankan pencapaian dengan penguatan pembinaan peserta KB Aktif melalui kelompok kegiatan, Penguatan pembangunan keluarga, meningkatkan jangkauan akses terhadap informasi, konseling Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan KB.

"Saya mengharapkan dengan launching ujicoba pelayanan KB MKJP 2021 ini maka pelayanan KB MKJP bisa lebih efektif dan langsung menyentuh masyarakat. Sehingga intervensi itu bisa memberikan kontribusi pencapaian sasaran strategis diantaranya dapat menurunkan tingkat kelahiran di Kabupaten Sambas," tutupnya.

Baca juga: Pelimpahan dana pengerak BOKB lancarkan program Bangga Kencana di daerah
Baca juga: Sebanyak 42 orang dari OPDKB, PKB/PLKB dan IPeKB Kalbar ikuti pelatihan PK21
Baca juga: BKKBN Kalbar tingkatkan pengetahuan para fasilitator PK21 kabupaten/kota
 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021