Dalam rangka memperingati HUT ke-64 Pemprov Kalbar dan meningkatkan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana atau biasa disingkat Bangga Kencanan, OPDKB Kabupaten Sintang, UPTD Puskesmas Tebidah dan petugas PLKB Kecamatan Kayan Hulu, memberikan pelayanan pemasangan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) KB gratis kepada masyarakat terutama yang berada di alur Sungai Kayan dan daerah terpencil.

"Kegiatan itu sudah kami laksanakan kemarin selama tiga hari. Selama tiga hari itu kami menyambangi tiga desa yaitu Desa Lintang Tambuk, Desa Tanah Merah dan Desa Nanga Tonggoi di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Sintang. Tidak kurang sebanyak 108 orang mendapatkan pelayanan pemasangan MKJP KB Implan dan satu diantaranya mengunakan spiral," kata Koordinator PL KB Kecamatan Kayan Hulu Ferdinandus Budi di Sintang, Sabtu.

Di katakanya, dalam meningkatkan pengunanaan alat kontrasepsi MKJP itu, tim pelayanan dalam kegiatan itu telah menyiapkan MKJP KB jenis Implan dan Spiral. Namum di tiga desa itu satu orang pemasangan KB spiral dan 45 orang KB Impan yang merupakan Pasang Baru (PB). Dan, 62 orang lainnya merupakan akseptor KB Implan pelayanan bongkar pasang.

"Memang hasil dari pelayanan KB MKPJ yang kami lakukan di Kecamatan Kayan Hulu itu ada penguna KB Implan dan Spiral pasang baru dan ada penguna KB Implan yang dilayani bongkar pasang," kata Budi.

Dipilihnya alur Sungai Kayan kata Budi karena menurutnya masyarakat yang bermungkin di desa-desa yang berada di alur sungai tersebut jarang mendapatkan pelayanan KB. Hal itu disebabkan masih sulitnya akses transpotasi di Alur Sungai Kayan yang juga merupakan sungai yang menuju ke Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.

"Ini merupakan upaya kami terutaman OPDKB Kabupaten Sintang dalam memberikan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi khususnya pengunaan alat kontrasepsi KB MKJP. Apa lagi warga dialur sungai itu jarang mendapat pelayanan seperti ini. Dan selain itu, untuk menyukseskan kegiatan ini kami melibatkan enam tenaga Bidan dan 2 perawat. Tentu saja setiap kegiatan ini kami wajibkan untuk menerapkan Protkes COVID-19," katanya.

Budi yang juga merupakan salah satu akseptor KB pria pengguna KB vasektomi itu menambahkan, sebagai petugas PLKB ia kerap mengalami kesulitan dalam mengajak dan mengubah mindset masyarakat terutama yang berada di alur Sungai Kayan dalam menggunakan KB MKJP.  

"Mereka ragu, mungkin karena masyarakat didaerah itu kurang mendapat pemahaman apa itu KB MKJP. Dan masyarakat itu hanya mendengar dari mulut ke mulut hal yang negatif saja. Namun kami tidak menyerah begitu saja, kami terus memberikan sosialisasi dan pemahaman akan manfaat dari penggunaan KB MKJP. Dan saya bersyukur pada pelaksanaan kemarin hasilnya cukup mengembirakan dan ini akan terus kami tingkatkan," tutupnya.




 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021