Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (SP3APMD) Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, menyatakan penerima Bantuan Sosial Tunai ( BST) di daerah itu pada 2021 mencapai 4.274 orang.

"Pada 2020 sebanyak 6.727 warga mendapatkan BST untuk warga yang tidak mampu dan terdampak COVID-19. Dari jumlah tersebut ada penurunan signifikan
2.453 orang. Sehingga saat ini tersisa 4.274 orang saja," ujar Kepala Bidang Sosial Dinas SP3APMD Kabupaten Kayong Utara, Lukman Hakim saat dihubungi di Sukada, Sabtu.

Ia menjelaskan penurunan BST 2021 karena dari hasil sinkronisasi data penerima dari Kemensos dan data kependudukan dari Ditjen Dukcapil banyak data penerima yang tidak valid.

"Kartu keluarganya ada yang tidak valid di aplikasi atau sistem yang dimiliki Dukcapil. Ada kesalahan mengisi data misalnya namanya kurang lengkap atau salah ketik NIK," jelasnya.

Untuk itu ia berharap peran aktif baik warga penerima dan pemerintahan desa untuk melakukan validasi data ditingkat RT dan dusun agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Solusinya peran semuanya. Idealnya masyarakat pergi ke Dukcapil untuk validasi datanya, kalau desa mau berperan aktif, panggil RTdan dusun kumpulkan mereka yang penerima bantuan untuk validasi data penerima atau calon penerima baik itu PKH, BST dan lain sebagainya," jelasnya

Hal ini pun disesali oleh masyarakat Kayong Utara yang sangat membutuhkan bantuan stimulan untuk membantu memenuhi keperluan kebutuhan pokok saat bulan Ramadhan seperti saat ini.

"Warga saya ada beberapa orang pencairan tahap pertama dapat, namun saat ini pencairan tahap kedua banyak yang tidak dapat undangan pencairan. Tentu ini akan menimbulkan gejolak di masyarakat,"kata Ketua RT. 21 Desa Sutera, Jumadi.

Menurutnya, di tengah keterpurukan ekonomi saat ini, hampir sebagian masyarakat kesulitan untuk mendapatkan penghasilan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari.

Ia berharap ada solusi terbaik dari pemerintah untuk menanggulangi perekonomian di segala sektor terutama UMKM, petani, nelayan dan buruh harian lepas yang dirasanya sangat terpukul di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir.

"Di mana- mana warga mengeluh terutama yang tidak memiliki penghasilan tetap atau gaji bulanan. Kita sangat berharap pemerintah melihat dengan mata hati dan ikut merasakan penderitaan agar kebijakan dan langkah yang diambil bisa segera dan tepat sasaran,"harapnya.

Pewarta: Dedi/Rizal

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021