Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN, Rudi Budiman mengatakan melalui Pendataan Keluarga yang di lakukan BKKBN bersama OPDKB dan PKB/PLKB di setiap daerah dapat dijadikan pemetaan segala persoalan kondisi keluarga-keluarga yang ada di Indonesia.
"Pendataan Keluarga yang Kita lakukan kalau sudah masuk ke database, dijamin kerahasiannya tidak akan serta merta terpublik dengan baik. Tapi per individu hanya pengguna kepentingan yang memang untuk intervensi pada saat pelayanan dasar seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya," kata Rudi Budiman di Pontianak, Sabtu.
Karena lanjutnya, disitu ada sehat pasti terintegrasi bagaimana kesehatan itu sangat dipengaruhi, contohnya bagaimana stunting itu sangat dipengaruhi dari lingkungan sehat seperti, rumah sehat, jamban keluarga, air bersih inipun terpotret dalam variabel pendataan keluarga.
Hadir dalam kegiatan sosialisasi Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana bersama mitra dalam hal ini DPR RI Komisi IX di Pontianak, Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN itu mengungkapkan
Program Bangga Kencana memang tidak akan berjalan dengan baik manakala kader-kader tidak bergerak, kader-kader tidak bergerak manakala teman-teman PKB/PLKB juga tidak mengkondisikan atau tidak memfasilitasi dan semua sangat berkaitan.
"Namun program bisa berjalan dengan baik apabila kita bisa menjalin kemitraan dengan baik," ujarnya.
Ia mengatakan, kalau bicara program BKKBN, maka diketahui bahwa sekarang bukan lagi KB dikedapankan, tapi bagaimana program KB itu mengkedepankan pembangunan keluarga meningkatkan kualitas keluarga.
Menurutnya, secara nasional cakupan pendataan keluarga sudah menginjak 52 juta KK. Hal itu lumayan cukup besar dari target yang dibiayai APBN hanya 73 juta KK. Untuk Kalbar baru berkisar 39.34 persen dan kota Pontianak baru 29.28 persen dari 186.000 KK yang ada dan ini masih jauh.
"Secara nasional penginputanya ada 10 juta yang belum terinput mungkin salah satunya dari Kalimantan Barat dan Kota Pontianak,'" kata Rudi.
Ia menambahkan, program Bangga Kencana bertujuan bagaimana menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dimulai dari persiapan siklus kehidupan yaitu bagaimana perencanaan berkeluarga, hamil, punya balita, jadi remaja, menikah dan lansia semua terkawal dengan baik, makanya ada sasaran kelompok Bangga Kencana.
"Pada rapim nasional dengan agenda membahas pendataan keluarga, ada permasalahan di Kalimantan Barat nanti akan kami sampaikan termasuk perpanjang waktu pelaporannya," kata Rudi.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi IX DPR RI Dapil Kalbar I, H. Alifuddin, menyampaikan, sebelum 1 April 2021, ia bersama pihak terkait sudah mengadakan Sosialisasi Pendataan Keluarga. Dan saat ini, menjelang berakhirnya Pendataan Keluarga kembali menggelar lagi Sosialisasi.
"Kami telah bersama BKKBN Kalbar dan pihak terkait lain telah beberapa melakukan sosialisasi terkait Pendataan Keluarga. Dan Kami ada waktu maka kami datang kembali di Pontianak ini," kata Alifuddin.
Alifuddin menyebutkan, Kegiatan ini saya anggap bagian dari ibadah dan akan selalu berbahagia.
"Kedatangan kami adalah salah satu melaksanakan tupoksi sebagai anggota DPR RI yaitu fungsi pengawasan sebelumnya kami melakukan legislasi membuat undang undang kami membuat anggaran dan sekarang mengawasi pelaksanaan, sehingga kami ingin tahu betul apakah anggaran yang kami cantumkan dalam APBN, BKKBN itu benar benar dilaksanakan dan Alhamdulillah sudah dilaksanakan dengan baik," terang Alifuddin.
Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi Pendataan Keluarga di ruang Pertemuan Kecamatan Pontianak Utara yaitu
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Tenny C Soriton, Kepala DP2KBP3A Kota Pontianak dalam hal ini diwakilkan Kabid Pengendalian Penduduk DP2KBP3A Kota Pontianak, Ita Parmita dan Camat Kecamatan Pontianak Utara, Affan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Pendataan Keluarga yang Kita lakukan kalau sudah masuk ke database, dijamin kerahasiannya tidak akan serta merta terpublik dengan baik. Tapi per individu hanya pengguna kepentingan yang memang untuk intervensi pada saat pelayanan dasar seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya," kata Rudi Budiman di Pontianak, Sabtu.
Karena lanjutnya, disitu ada sehat pasti terintegrasi bagaimana kesehatan itu sangat dipengaruhi, contohnya bagaimana stunting itu sangat dipengaruhi dari lingkungan sehat seperti, rumah sehat, jamban keluarga, air bersih inipun terpotret dalam variabel pendataan keluarga.
Hadir dalam kegiatan sosialisasi Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana bersama mitra dalam hal ini DPR RI Komisi IX di Pontianak, Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN itu mengungkapkan
Program Bangga Kencana memang tidak akan berjalan dengan baik manakala kader-kader tidak bergerak, kader-kader tidak bergerak manakala teman-teman PKB/PLKB juga tidak mengkondisikan atau tidak memfasilitasi dan semua sangat berkaitan.
"Namun program bisa berjalan dengan baik apabila kita bisa menjalin kemitraan dengan baik," ujarnya.
Ia mengatakan, kalau bicara program BKKBN, maka diketahui bahwa sekarang bukan lagi KB dikedapankan, tapi bagaimana program KB itu mengkedepankan pembangunan keluarga meningkatkan kualitas keluarga.
Menurutnya, secara nasional cakupan pendataan keluarga sudah menginjak 52 juta KK. Hal itu lumayan cukup besar dari target yang dibiayai APBN hanya 73 juta KK. Untuk Kalbar baru berkisar 39.34 persen dan kota Pontianak baru 29.28 persen dari 186.000 KK yang ada dan ini masih jauh.
"Secara nasional penginputanya ada 10 juta yang belum terinput mungkin salah satunya dari Kalimantan Barat dan Kota Pontianak,'" kata Rudi.
Ia menambahkan, program Bangga Kencana bertujuan bagaimana menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dimulai dari persiapan siklus kehidupan yaitu bagaimana perencanaan berkeluarga, hamil, punya balita, jadi remaja, menikah dan lansia semua terkawal dengan baik, makanya ada sasaran kelompok Bangga Kencana.
"Pada rapim nasional dengan agenda membahas pendataan keluarga, ada permasalahan di Kalimantan Barat nanti akan kami sampaikan termasuk perpanjang waktu pelaporannya," kata Rudi.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi IX DPR RI Dapil Kalbar I, H. Alifuddin, menyampaikan, sebelum 1 April 2021, ia bersama pihak terkait sudah mengadakan Sosialisasi Pendataan Keluarga. Dan saat ini, menjelang berakhirnya Pendataan Keluarga kembali menggelar lagi Sosialisasi.
"Kami telah bersama BKKBN Kalbar dan pihak terkait lain telah beberapa melakukan sosialisasi terkait Pendataan Keluarga. Dan Kami ada waktu maka kami datang kembali di Pontianak ini," kata Alifuddin.
Alifuddin menyebutkan, Kegiatan ini saya anggap bagian dari ibadah dan akan selalu berbahagia.
"Kedatangan kami adalah salah satu melaksanakan tupoksi sebagai anggota DPR RI yaitu fungsi pengawasan sebelumnya kami melakukan legislasi membuat undang undang kami membuat anggaran dan sekarang mengawasi pelaksanaan, sehingga kami ingin tahu betul apakah anggaran yang kami cantumkan dalam APBN, BKKBN itu benar benar dilaksanakan dan Alhamdulillah sudah dilaksanakan dengan baik," terang Alifuddin.
Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi Pendataan Keluarga di ruang Pertemuan Kecamatan Pontianak Utara yaitu
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Tenny C Soriton, Kepala DP2KBP3A Kota Pontianak dalam hal ini diwakilkan Kabid Pengendalian Penduduk DP2KBP3A Kota Pontianak, Ita Parmita dan Camat Kecamatan Pontianak Utara, Affan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021