Regional Officer Pontianak 1000 Startup Digital dari Kemenkominfo, Irwan Phan  mengatakan  Program "1000 Startup Digital"  2021 lebih fokus memperkuat setiap tahapan bagi peserta berupa pemantauan dan pendampingan setiap minggu hingga membangun ekosistem platform bersama secara nasional.

“Ada beberapa perubahan dan perbedaan dari program serupa yang mulai diluncurkan sejak tahun 2016 itu. Tahun ini, akan ada pemantauan bagi setiap peserta, setiap minggu dan setiap tingkatan tahapan," kata Irwan di Pontianak, Senin.

Menurut dia, hal itu agar peserta menjadi lebih fokus dan terarah dalam mengembangkan startup masing-masing.

Baca juga: Kota Pontianak kembali jadi lokasi Gerakan 1000 Startup Digital
Baca juga: Startup Digital dorong pengusaha muda Kalbar naik kelas

"Pada tahapan workshop, hacksprint, dan bootcamp, ada indikasi penilaian bagi setiap peserta. Jadi, setiap minggu akan ada evaluasi dari indikasi penilaian tersebut, untuk menjawab kenapa sasaran penilaian tercapai atau tidak," ujar dia.

Hacksprint merupakan kegiatan mengeksekusi ide untuk menghasilkan produk yang sudah bisa dipakai (prototype). Sedangkan "bootcamp" adalah pemberian feedback dari mentor terhadap produk yang dihasilkan pada hacksprint untuk melakukan pengembangan pada produk tersebut.

Ia melanjutkan, kalau tidak tercapai, maka akan dicarikan solusi bersama untuk selanjutnya membuat indikasi penilaian lanjutan di minggu berikutnya.

"Para peserta juga akan diberikan platform untuk berjejaring bersama dengan sesama peserta  1.000 Startup Digital dari 20 kota yang ingin membangun startupnya bersama-sama," kata Gandhy, dari Turbin.id yang juga menjadi staf khusus dari Kemenkominfo untuk mengurusi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Regional Pontianak. 

Saat ini,  kata dia juga sudah ada ekosistem untuk pre-1000 berupa "SEKOLAHBETA" dan roadshow dimana pada tahapan ini mindset para calon peserta akan diperluas dengan mempelajari berbagai posisi strategis di startup seperti hustler, hipster, hacker. 

Baca juga: Pontianak lokasi Ignition Gerakan Nasional 1000 startup second wave
Baca juga: Second wave Gerakan Nasional 1000 Startup Digital hadir di Pontianak


Hustler adalah orang yang biasanya menjadi CEO dan bisa menjual ide kepada CEO maupun konsumen. Sementara hipster, orang yang kreatif dan mampu mencitrakan startup dan brand. Sedangkan hacker, orang yang berkecimpung di teknologi dan diharapkan bisa melahirkan produk dari startupnya dengan upaya dan waktu yang cepat.

Kemudian, selanjutnya ada ekosistem untuk post-1000 yakni berupa startup studio dimana startup akan dibimbing untuk mendapatkan pelanggan pertama dan meningkatkan jumlah pelanggannya.

"Setelah itu ada NEXTICORN dimana startup akan dibimbing untuk 'scale up' dan menemukan cara keluar dari startup merek," kata Irwan.

Sejak diluncurkan tahun 2016, ada 17 kota yang menjadi tempat pelaksanaan 1.000 Startup Digital Indonesia, lebih dari 300 penggerak di berbagai sektor, 400 mentor dari berbagai bidang, lebih dari 85 ribu startup dan founder terdaftar, serta lebih dari 1.160 startup rintisan.

Dari sisi lapangan kerja, ada lebih dari 4 ribu kesempatan kerja bagi pekerja tetap, 20 ribu bagi karyawan pekerja lepas, dan hampir satu juta pengguna.


Baca juga: 415 Pemuda Meriahkan Gerakan 1000 Startup Digital
Baca juga: Gerakan 1000 Startup Digital Sambangi Kota Pontianak
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021