Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat Asmil Ratna mengatakan, seluruh pengelola PAUD, Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di kabupaten itu sudah harus mempersiapkan diri menghadapi perubahan dalam pengelolaan DAK dan non Fisik serta Bantuan Operasional Penyelenggara (BOP) yang dimulai  tahun ini.

"Semula, semuanya dilakukan secara manual, tapi saat ini sudah mulai diberlakukan secara online. Saat ini harus melalui aplikasi Sistem Informasi Pengadaan Sekolah untuk melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa atau kita sebut SIPLA," kata Asmil Ratna di Sungai Raya, Rabu.

Dia menegaskan, pemberlakuan ini bersifat wajib dan pengelola PAUD, SKB dan PKBM harus siap.  "Sebagai bidang yang membawahi pengelola PAUD dan kesetaraan, kita harus sosialisasikan kebijakan ini kepada mereka dan yang lebih penting, kita juga harus mempersiapkan SDM agar transisi bisa dilakukan," tuturnya.

Baca juga: RSUD Kayong dapat bantuan DAK untuk membangun empat gedung baru

Terkait hal itu, belum lama ini pihaknya telah melakukan sosialisasi secara daring dan luring. "Dari 266 peserta, hanya 25 persen dari kapasitas ruang pertemuan yang ikut secara  luring, sisanya secara daring," kata dia. 

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, Muhammad Ayub menyampaikan pengelola satuan pendidikan di tingkat PAUD hingga kesetaraan harus bisa mempersiapkan diri menghadapi perubahan tersebut.

"Tidak ada yang tidak bisa yang ada hanya belum terbiasa," katanya.

Ia menyambut baik berbagai perubahan ke arah kebaikan. Terlebih dengan digitalisasi dan pergeseran dari manual ke online ini menjadikan fungsi pengawasan bisa dilaksanakan secara efektif. 

"Di zaman serba online sekarang, sudah bukan saatnya lagi kita tidak melek informasi. Harus ada langkah untuk bisa mengimbangi perkembangan dan pertumbuhan teknologi, terlebih terkait dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan," tuturnya.

Baca juga: Kayong Utara terima bantuan Program "Rumah Swadaya"
Baca juga: Pemkot Pontianak prioritaskan DAK Rp16 miliar untuk rehabilitasi sekolah
Baca juga: Bantuan rumah swadaya melalui DAK di KKU rampung 100 persen

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021