Wakil Wali Kota Pontianak, di Provinsi Kalimantan Barat, Bahasan menyatakan, pihaknya baru akan mengevaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) di tingkat TK hingga SMP/sederajat di kota itu yang sebagian besar baru dimulai hari ini.
"Saya belum menerima laporan terkait penerapan PTM di sekolah hari ini, karena sebagian besar memang baru dimulai hari ini," kata Bahasan di Pontianak, Senin.
Bahasan menjelaskan, Senin sore ini Satgas COVID-19 Kota Pontianak akan melakukan rapat koordinasi dalam membahas terkait perkembangan hari ini.
Karena menurut dia, penerapan PPKM memang bisa setiap waktu berubah, sehingga diperlukan kesadaran masyarakat dalam menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan dalam menekan penularan COVID-19 di Kota Pontianak.
"Terkait pembelajaran tatap muka (PTM) mulai tingkat TK hingga SMP yang dimulai hari ini juga akan dibahas dalam pertemuan dengan Satgas COVID-19 Kota Pontianak," ungkapnya.
Dia juga menambahkan, dasar diberlakukannya PTM juga dengan ditetapkannya Kota Pontianak pada PPKM Level 3 sebelumnya, dan juga berdasarkan keinginan sebagian besar para wali murid atau orangtua yang menginginkan PTM.
Bahasan menambahkan, dalam penanganan pandemi COVID-19, sangat dipengaruhi oleh tingkat kedisiplinan masyarakat yang sangat rendah sekali dalam penerapan protokol kesehatan.
"Masyarakat menganggap ketika Kota Pontianak ditetapkan pada PPKM Level 3, seolah-olah pandemi COVID-19 sudah hilang, sehingga hal itu perlu dilakukan evaluasi kembali agar kasus pandemi COVID-19 di Kota Pontianak tidak kembali bertambah," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, varian Delta COVID-19 yang merupakan mutasi dari virus corona salah satu penyebab lonjakan kasus corona di kota itu, pada rentang waktu bulan Juni dan Juli 2021 lalu.
"Varian Delta COVID-19 tersebut, sebagaimana hasil sampel kasus konfirmasi positif yang dikirim Laboratorium Untan ke Balitbangkes di Jakarta," katanya.
Dia menjelaskan, melonjaknya kasus COVID-19 pada rentang waktu bulan Juni dan Juli 2021, salah satu penyebabnya adalah masuknya varian Delta di Kalbar. Oleh sebab itu, ia menekankan kepada seluruh masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran virus yang sudah bermutasi dalam berbagai varian itu.
"Kita terus melakukan upaya untuk menekan penyebaran COVID-19 di Kota Pontianak, diantaranya dengan menerapkan protokol kesehatan dan memasifkan vaksinasi. Selain itu upaya tracing, testing dan treatment juga terus digencarkan," ujarnya.
"Kita berharap masyarakat bisa menahan diri untuk sementara waktu tidak berkumpul-kumpul atau berkerumun untuk mencegah penyebaran COVIR-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saya belum menerima laporan terkait penerapan PTM di sekolah hari ini, karena sebagian besar memang baru dimulai hari ini," kata Bahasan di Pontianak, Senin.
Bahasan menjelaskan, Senin sore ini Satgas COVID-19 Kota Pontianak akan melakukan rapat koordinasi dalam membahas terkait perkembangan hari ini.
Karena menurut dia, penerapan PPKM memang bisa setiap waktu berubah, sehingga diperlukan kesadaran masyarakat dalam menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan dalam menekan penularan COVID-19 di Kota Pontianak.
"Terkait pembelajaran tatap muka (PTM) mulai tingkat TK hingga SMP yang dimulai hari ini juga akan dibahas dalam pertemuan dengan Satgas COVID-19 Kota Pontianak," ungkapnya.
Dia juga menambahkan, dasar diberlakukannya PTM juga dengan ditetapkannya Kota Pontianak pada PPKM Level 3 sebelumnya, dan juga berdasarkan keinginan sebagian besar para wali murid atau orangtua yang menginginkan PTM.
Bahasan menambahkan, dalam penanganan pandemi COVID-19, sangat dipengaruhi oleh tingkat kedisiplinan masyarakat yang sangat rendah sekali dalam penerapan protokol kesehatan.
"Masyarakat menganggap ketika Kota Pontianak ditetapkan pada PPKM Level 3, seolah-olah pandemi COVID-19 sudah hilang, sehingga hal itu perlu dilakukan evaluasi kembali agar kasus pandemi COVID-19 di Kota Pontianak tidak kembali bertambah," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, varian Delta COVID-19 yang merupakan mutasi dari virus corona salah satu penyebab lonjakan kasus corona di kota itu, pada rentang waktu bulan Juni dan Juli 2021 lalu.
"Varian Delta COVID-19 tersebut, sebagaimana hasil sampel kasus konfirmasi positif yang dikirim Laboratorium Untan ke Balitbangkes di Jakarta," katanya.
Dia menjelaskan, melonjaknya kasus COVID-19 pada rentang waktu bulan Juni dan Juli 2021, salah satu penyebabnya adalah masuknya varian Delta di Kalbar. Oleh sebab itu, ia menekankan kepada seluruh masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran virus yang sudah bermutasi dalam berbagai varian itu.
"Kita terus melakukan upaya untuk menekan penyebaran COVID-19 di Kota Pontianak, diantaranya dengan menerapkan protokol kesehatan dan memasifkan vaksinasi. Selain itu upaya tracing, testing dan treatment juga terus digencarkan," ujarnya.
"Kita berharap masyarakat bisa menahan diri untuk sementara waktu tidak berkumpul-kumpul atau berkerumun untuk mencegah penyebaran COVIR-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021