Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis mengatakan bahwa saat ini daerahnya memiliki andil 60 persen dari total produksi jagung di Kalimantan Barat dan ke depan terus dimaksimalkan baik dari sisi produksi maupun produktivitas.

"Pemerintah Kabupaten Bengkayang saat ini konsentrasi dalam mengembangkan potensi komoditas pertanian pangan lokal salah satu adalah tanaman jagung. Sejauh ini Bengkayang menjadi sentra jagung dengan menyumbang sekitar 60 persen total dari produksi jagung di Kalimantan Barat," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Senin.

Darwis menyebutkan pengembangan budidaya jagung di Bengkayang saat ada di 122 desa atau ini tersebar di 7 kecamatan.

“Saat ini kita fokus pada pengembangan produktifitas jagung dan lahan yang sudah tersedia sekitar 30.036 hektare yang menyebar di 7 kecamatan," jelas dia.

Lanjut Darwis, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan pihak Kementerian Pertanian, sekitar 1.000 ton bibit jagung disediakan untuk di tanam pada lahan pertanian yang ada.

“Kita menginginkan Kabupaten Bengkayang sebagai kabupaten jagung, kita juga berharap Kabupaten Bengkayang bisa handal dalam produksi jagung," harap dia.

Baca juga: Presiden Joko Widodo menanam jagung bersama petani di Kabupaten Sorong

Untuk mencapai mimpi tersebut, pihaknya menggandeng banyak pihak termasuk kaum milenial untuk ikut terjun dalam pengembangan pangan lokal. Pasalnya, kehadiran kaum milenial diharapkan memberikan sentuhan baru di sektor pertanian dengan upaya inovasi dan kreasi baru.

“Kalau selama ini jagung hanya digunakan untuk pakan ternak saja harapan saya anak muda memberikan kreasi dan inovasi baru. Jagung ini bisa dikreasi dengan banyak hal,” je;as dia.

Sebelumnya dalam giat Panen Raya Jagung Nusantara bersama Menteri Pertanian, Kabupaten Bengkayang menjadi salah satu daerah di Indonesia yang ditunjuk dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut pada Rabu (29/9/2021) lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Florentinus menyebutkan bahwa setiap tahun di Kalimantan Barat dibutuhkan jagung pipilan kering (JPK) sebanyak 322.621 ton, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk kebutuhan Industri Pakan Ternak. Kebutuhan tersebut atas dasar kapasitas terpasang pabrik pakan. Namun, jumlah tersebut belum memenuhi akan kebutuhan pakan ternak di Kalimantan Barat yang jauh lebih besar.

Tahun 2020, petani binaan dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura baru mampu produksi jagung pipilan kering sebesar 254.757 ton, artinya masih kekurangan 67.864 ton setiap tahunnya.

"Dari produksi tersebut sebesar 131.190 ton adalah produksi dari yang berasal dari Kabupaten Bengkayang.Dengan dasar tersebut Kabupaten Bengkayang sudah dicanangkan sebagai Kawasan Sentra Pengembangan jagung di Kalimantan Barat. Dengan Program di tahun 2021 ini total luas tanam Jagung Kalimantan Barat adalah 52.082 hektare, dan 34.599 hektare," jelas dia.

Baca juga: Bengkayang jadi sentra pengembangan jagung Kalbar
Baca juga: Pemprov Sulsel bangun pabrik benih jagung berkapasitas 1.000 ton
Baca juga: Pemkab Bengkayang fokus pengembangan komoditas jagung

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021