Bupati Sambas, Kalimantan Barat Satono mendorong museum daerah menjadi pusat edukasi baik bagi masyarakat umum, pelajar serta mahasiswa maupun dari luar untuk mengetahui sejarah, budaya dan kemajuan daerah tersebut.
"Saya ingin bagaimana ke depannya, Museum Daerah Kabupaten Sambas menjadi pusat edukasi bagi masyarakat, terutama siswa sekolah dan mahasiswa serta bahkan dari luar Sambas," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Ia menyebutkan bahwa saat ini di dalam Museum Daerah Kabupaten Sambas terdapat 561 koleksi budaya seperti benda-benda pusaka yang mengandung nilai sejarah bagi daerah.
“Saya ingin masyarakat luas mengetahui bahwa museum bisa dijadikan sarana edukasi dan sosialisasi tentang Kebudayaan Sambas,” jelas dia.
Baca juga: Bupati Sambas lantik pengurus PKK dan bunda paud
Baca juga: Bupati Sambas buka kejuaraan tenis lapangan Dandim CUP 2021
Lebih lanjut, Bupati Satono mengatakan eksistensi Museum Daerah Kabupaten Sambas sangat penting mengingat Sambas adalah wilayah perbatasan Kalimantan Barat yang terkenal dengan kerajaannya sejak jaman kolonial.
Menurutnya, Keraton Alwatzikhoebillah adalah identitas asli Kabupaten Sambas yang memiliki banyak peninggalan sejarah penting dan harus dilestarikan. Beberapa diantaranya disimpan rapi dalam Museum Daerah Kabupaten Sambas.
"Kita ketahui bersama, bahwa Sambas ini adalah negeri kerajaan sejak jaman kolonial hingga sekarang. Keraton Alwatzikhoebillah adalah identitas bagi Sambas. Penuh sejarah dan budaya yang harus dilestarikan dan di jaga," katanya.
Terkait kegiatan Pameran Temporer Museum Daerah Kabupaten Sambas dengan tema "Museum Sebagai Pusat Edukasi" ia sangat apresiasi.
“Kegiatan pameran dari 11 - 15 Oktober 2021 sangat baik dan kami apresiasi. Ini bisa mendekatkan dan mengenalkan ke masyarakat tentang museum, koleksinya, sejarah dan budaya Sambas,” kata dia.
Baca juga: Satgas COVID-19 Sambas vaksinasi massal sasar 2.000 pelajar SMP
Baca juga: Bupati : Jalan Simpang Empat-Tanah Hitam dukung wisata bahari
Baca juga: Sambas gandeng Bank Kalbar wujudkan tata keuangan yang transparan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saya ingin bagaimana ke depannya, Museum Daerah Kabupaten Sambas menjadi pusat edukasi bagi masyarakat, terutama siswa sekolah dan mahasiswa serta bahkan dari luar Sambas," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Ia menyebutkan bahwa saat ini di dalam Museum Daerah Kabupaten Sambas terdapat 561 koleksi budaya seperti benda-benda pusaka yang mengandung nilai sejarah bagi daerah.
“Saya ingin masyarakat luas mengetahui bahwa museum bisa dijadikan sarana edukasi dan sosialisasi tentang Kebudayaan Sambas,” jelas dia.
Baca juga: Bupati Sambas lantik pengurus PKK dan bunda paud
Baca juga: Bupati Sambas buka kejuaraan tenis lapangan Dandim CUP 2021
Lebih lanjut, Bupati Satono mengatakan eksistensi Museum Daerah Kabupaten Sambas sangat penting mengingat Sambas adalah wilayah perbatasan Kalimantan Barat yang terkenal dengan kerajaannya sejak jaman kolonial.
Menurutnya, Keraton Alwatzikhoebillah adalah identitas asli Kabupaten Sambas yang memiliki banyak peninggalan sejarah penting dan harus dilestarikan. Beberapa diantaranya disimpan rapi dalam Museum Daerah Kabupaten Sambas.
"Kita ketahui bersama, bahwa Sambas ini adalah negeri kerajaan sejak jaman kolonial hingga sekarang. Keraton Alwatzikhoebillah adalah identitas bagi Sambas. Penuh sejarah dan budaya yang harus dilestarikan dan di jaga," katanya.
Terkait kegiatan Pameran Temporer Museum Daerah Kabupaten Sambas dengan tema "Museum Sebagai Pusat Edukasi" ia sangat apresiasi.
“Kegiatan pameran dari 11 - 15 Oktober 2021 sangat baik dan kami apresiasi. Ini bisa mendekatkan dan mengenalkan ke masyarakat tentang museum, koleksinya, sejarah dan budaya Sambas,” kata dia.
Baca juga: Satgas COVID-19 Sambas vaksinasi massal sasar 2.000 pelajar SMP
Baca juga: Bupati : Jalan Simpang Empat-Tanah Hitam dukung wisata bahari
Baca juga: Sambas gandeng Bank Kalbar wujudkan tata keuangan yang transparan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021