Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Provinsi Kalimantan Barat, bersama Disporapar Kalbar menggelar simulasi lomba Arung Jeram di Sungai Tanggi, Desa Pisak, Kecamatan Tujuhbelas, Kabupaten Bengkayang, sebagai persiapan Kejurnas Arung Jeram tahun 2021.

Ketua Umum FAJI Kalbar Hermayani Putera di Pontianak, Senin, mengatakan, pihaknya melakukan simulasi untuk mengenalkan dan menggambarkan suasana lomba Arung Jeram yang mendekati kondisi sesungguhnya.

Misalnya bagaimana apabila seseorang menjadi atlet, kemudian berperan sebagai panitia, apakah itu petugas start dan finis, juri, pencatat skor dan waktu hingga bagaimana teknis pengamanan oleh tim rescue.

Dia menjelaskan, simulasi lomba tersebut diikuti oleh para penggiat olahraga Arung Jeram dari beberapa Pengcab FAJI kabupaten/kota dan para operator wisata khusus Arung Jeram di Kalbar, dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang. 

"Selain itu simulasi ini juga sekaligus upaya menjaring calon atlet untuk dipersiapkan menghadapi kejuaraan nasional yang rencananya akan diselenggarakan di Provinsi Lampung, Desember 2021," ujarnya.

Simulasi ini bertujuan memperkenalkan para penggiat Arung Jeram yang ada di Kalbar, dan diharapkan para penggiat Arung Jeram juga mendapat pembekalan, terlebih untuk menghadapi Kejurnas Arung Jeram mendatang.

Dia menambahkan, ada tiga kelas perlombaan yang disimulasikan, diantaranya sprint, head to head dan slalom race. 

Untuk kelas sprint, peserta atau tim melakukan pengarungan sungai berarus deras dengan panjang lintasan sekitat satu kilometer, dan tim harus tiba di garis finish dengan catatan waktu dua menit.

Sedangkan kelas head to head, tim harus melawan tim lain, beradu cepat untuk bisa tiba di garis finis. 

"Sementara itu, kelas slalom, tim harus melewati rintangan berupa tiang gawang yang terpasang. Pada kelas slalom, tim harus memiliki strategi khusus, bermanuver dan kekuatan untuk melawan  derasnya arus," ujarnya.

Dia menambahkan, setiap gawang harus dilintasi dengan mulus, jika tidak maka peserta akan diskor dengan penambahan waktu lima detik atau 50 detik, jika melakukan kesalahan fatal.

Dalam simulasi ini, peserta terlebih dahulu mendapat materi khusus dari seorang instruktur yang didatangkan langsung dari Sukabumi, Jawa Barat.

Pada praktik lapangan, peserta dibagi menjadi beberapa tim untuk melakukan simulasi, baik kategori sprint, head to head maupun slalom race, dengan menjajal rintangan dan derasnya arus Sungai Tanggi, kata Hermayani.

"Peserta yang memiliki potensi dan skil dalam olahraga ini, selanjutnya akan mendapatkan pembinaan dari FAJI Kalbar, untuk dipersiapkan menghadapi Kejurnas Arung Jeram mendatang," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021