Bupati Landak Provinsi Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa menerima Anugerah Dwija Raja Nugraha dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalimantan Barat karena dinilai telah memiliki komitmen tinggi dan prestasi dalam pembangunan di bidang pendidikan.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pengurus PGRI Kalimantan Barat yang sudah memberikan penghargaan dan penganugerahan ini, namun yang terpenting bagi saya adalah bagaimana pendidikan di Kabupaten Landak ini bisa terus meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga kita dapat menciptakan generasi masa depan yang mampu bersaing dengan anak-anak di daerah lain," kata Karolin di Ngabang, Kabupaten Landak, Sabtu.
Baca juga: Pemerintah Kota Pontianak komitmen perhatikan kesejahteraan guru
Baca juga: Bupati Muda ajak guru dan PGRI "Kepong Bakol" wujudkan merdeka belajar
Sebagai Bupati, dirinya menyatakan sangat serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Landak yang bertujuan agar anak-anak Landak bisa mendapatkan hak mereka dalam menempuh pendidikan yang layak.
Bupati Landak juga mengatakan masih banyak permasalahan yang dihadapi di dunia pendidikan saat ini termasuk di Kabupaten Landak, namun Karolin tetap berkomitmen untuk terus mewujudkan hal tersebut secara bertahap.
"PR kita masih banyak pada bidang pendidikan ini, bukan hanya di Kabupaten Landak saja tetapi di seluruh Indonesia baik untuk fasilitas pendidikan maupun tenaga pendidiknya. Untuk itu, saya terus berkomitmen secara bertahap dalam membangun pendidikan di Kabupaten Landak agar dapat dirasakan masyarakat untuk mencerdaskan anak bangsa," tuturnya.
Baca juga: Bupati Landak ajak guru cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi
Karolin juga menjelaskan dalam komitmennya membangun pendidikan di Kabupaten Landak yakni dengan memberikan fasilitas pendidikan dasar di seluruh desa, baik secara formal maupun non-formal.
"Kita memberikan pendidikan mulai dari Desa baik secara formal maupun non-formal, seperti pembangunan PAUD, SD hingga SMP di Desa, SMA kita bangun di Kecamatan serta Univesitas maupun Sekolah Tinggi yang berada di ibukota kabupaten," katanya.
Untuk non-formal, lanjut Karolin di desa pihaknya memberikan buku bacaan untuk perpustakaan desa serta menggerakkan kader-kader PKK maupun organisasi pendidikan memberikan pelatihan baca, tulis dan berhitung kepada masyarakat.
Baca juga: Zulfydar sebut peran guru tetap tidak tergantikan oleh teknologi
Baca juga: Bupati Sambas: Kemajuan daerah tidak terlepas dari peran guru
Baca juga: Edi Rusdi Kamtono: Guru adalah pahlawan perubahan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pengurus PGRI Kalimantan Barat yang sudah memberikan penghargaan dan penganugerahan ini, namun yang terpenting bagi saya adalah bagaimana pendidikan di Kabupaten Landak ini bisa terus meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga kita dapat menciptakan generasi masa depan yang mampu bersaing dengan anak-anak di daerah lain," kata Karolin di Ngabang, Kabupaten Landak, Sabtu.
Baca juga: Pemerintah Kota Pontianak komitmen perhatikan kesejahteraan guru
Baca juga: Bupati Muda ajak guru dan PGRI "Kepong Bakol" wujudkan merdeka belajar
Sebagai Bupati, dirinya menyatakan sangat serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Landak yang bertujuan agar anak-anak Landak bisa mendapatkan hak mereka dalam menempuh pendidikan yang layak.
Bupati Landak juga mengatakan masih banyak permasalahan yang dihadapi di dunia pendidikan saat ini termasuk di Kabupaten Landak, namun Karolin tetap berkomitmen untuk terus mewujudkan hal tersebut secara bertahap.
"PR kita masih banyak pada bidang pendidikan ini, bukan hanya di Kabupaten Landak saja tetapi di seluruh Indonesia baik untuk fasilitas pendidikan maupun tenaga pendidiknya. Untuk itu, saya terus berkomitmen secara bertahap dalam membangun pendidikan di Kabupaten Landak agar dapat dirasakan masyarakat untuk mencerdaskan anak bangsa," tuturnya.
Baca juga: Bupati Landak ajak guru cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi
Karolin juga menjelaskan dalam komitmennya membangun pendidikan di Kabupaten Landak yakni dengan memberikan fasilitas pendidikan dasar di seluruh desa, baik secara formal maupun non-formal.
"Kita memberikan pendidikan mulai dari Desa baik secara formal maupun non-formal, seperti pembangunan PAUD, SD hingga SMP di Desa, SMA kita bangun di Kecamatan serta Univesitas maupun Sekolah Tinggi yang berada di ibukota kabupaten," katanya.
Untuk non-formal, lanjut Karolin di desa pihaknya memberikan buku bacaan untuk perpustakaan desa serta menggerakkan kader-kader PKK maupun organisasi pendidikan memberikan pelatihan baca, tulis dan berhitung kepada masyarakat.
Baca juga: Zulfydar sebut peran guru tetap tidak tergantikan oleh teknologi
Baca juga: Bupati Sambas: Kemajuan daerah tidak terlepas dari peran guru
Baca juga: Edi Rusdi Kamtono: Guru adalah pahlawan perubahan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021