Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para guru di seluruh Tanah Air membantu memanfaatkan bonus demografi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Menurut Presiden, peluang bonus demografi yang akan muncul antara tahun 2030-2035 ketika penduduk Indonesia didominasi oleh anak-anak muda, harus bisa dimanfaatkan untuk mendukung Indonesia menjadi negara maju dan modern di usianya yang genap satu abad pada 2045 nanti.
Sebab pembangunan kualitas sumber daya manusia itu adalah kunci, dan itu menjadi tanggung jawab ibu dan bapak sekalian yang berprofesi sebagai guru,” kata Jokowi dalam acara Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Jakarta, pada Sabtu.
Ia mengatakan peluang bonus demografi harus dimanfaatkan untuk mencetak generasi Indonesia yang unggul, tangguh, sehat fisik dan mental, serta terampil.
Dalam hal ini, menurut Jokowi, peran guru yang unggul dan hebat sangat diperlukan karena guru lah yang menjadi pembimbing, motivator, mentor, sekaligus menjadi sahabat dan panutan para siswa.
“Kalau di Jawa ada istilah: guru iku digugu lan ditiru, guru itu dipercaya dan dijadikan panutan. Dengan peran bapak ibu guru yang sangat strategis ini, pemerintah menaruh harapan besar dan saya berharap PGRI dan seluruh jajaran pendidikan untuk terus memperjuangkan pendidikan yang inklusif, nyaman, sekaligus menyenangkan bagi anak-anak kita,” kata Jokowi.
“Sekolah harus menjadi taman belajar untuk menumbuhkembangkan bakat dan potensi anak agar menjadi anak yang kokoh secara fisik, emosional, dan spiritual serta menjadi anak cerdas dan terampil,” ujar dia, menambahkan.
Dalam Peringatan HUT ke-78 PGRI tersebut, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menko PMK Muhadjir Effendy, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.