Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar, ikut mengembangkan ekonomi di Desa Kubu, Kabupaten Kubu Raya dengan memberikan bantuan rumah produksi gula semut kepada kepada Kelompok Tani (Poktan) Sumber Makmur.
"BI Kalbar terus berkomitmen berjalan dan melangkah bersama dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun Kabupaten/Kota di Kalbar untuk memajukan masyarakat melalui sinergi berbagai program pengembangan masyarakat di Kalbar termasuk di Kabupaten Kubu Raya. Melalui program bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa pembangunan rumah produksi gula semut salah satu bentuk komitmen tersebut," ujar Kepala KPw BI Kalbar, Agus Chusaini saat peresmian di Kubu, Kamis.
Pada saat peresmian yang dihadiri secara langsung oleh Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, Agus menyampaikan bahwa adanya bantu rumah produksi gula semut juga menjadi bukti sinergi yang erat antara BI bersama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam mengembangkan masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi di daerah.
"Penyaluran PSBI rumah produksi kepada Poktan Sumber Makmur merupakan juga tindak lanjut dari kesepakatan pada rapat tingkat atas Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Kubu Raya yang dipimpin oleh Bupati Kubu Raya, yaitu perlunya upaya pengembangan gula semut sebagai alternatif gula pasir dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap impor gula pasir," jelas dia.
Ia menambahkan bahwa adapun tujuan PSBI rumah produksi dari BI untuk mendukung peningkatan efisiensi sekaligus kapasitas produksi penerima manfaat, yaitu Poktan Sumber Makmur.
"Kami berharap pelaku usaha atau petani pembuat gula semut untuk memanfaatkan rumah produksi ini yang mana semula berpisah - pisah menjadi satu. Dengan bersatu maka produksi terus berkelanjutan. Pasalnya pembeli tentu butuh produk dengan jumlah dan kualitas yang terus berkelanjutan. Semoga ini dimaksimalkan dan dimanfaatkan,"kata dia.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang hadir dalam peresmian menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada BI Kalbar atas dukungan dan sinerginya bersama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam program pemberdayaan masyarakat yang selama ini telah terjalin.
"Semoga kerjasama dan sinergi ini menjadi fondasi yang kokoh dalam sinergi program di masa yang akan datang antara BI dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Harapannya masyarakat terutama yang tergabung ke dalam Poktan Sumber Makmur dapat memanfaatkan bantuan yang telah disampaikan baik dari BI maupun Pemda Kubu Raya serta merawat dan menjaga bantuan tersebut sehingga dapat bermanfaat secara optimal," harap dia.
Satu di antara anggota Pokta Sumber Makmur, Nyoto sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan rumah produksi gula semut. Dengan hal itu sangat mendukung petani dalam memproduksi gula semut tersebut.
"Untuk gula semut ini dalam hal produksi tentu butuh tempat khusus dan bersih. Adanya rumah produksi tentu tepat sekali. Apalagi untuk mengurus perizinan produk dalam hal tempat yang bersih menjadi penting," kata dia.
Menurutnya, untuk produksi gula semut sendiri secara mandiri telah ia lakukan sejak tiga tahun silam. Dalam sehari bisa memproduksi sekitar 8 kilogram.
"Membuat tentu di rumah dan masih manual. Untuk penjualan juga masih dari kawan ke kawan. Ada pesanan baru kita jual. Pasar di Kubu Raya dan Pontianak masih. Harapan dengan bersama ini tentu lebih luas lagi produksi dan pasar," harap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"BI Kalbar terus berkomitmen berjalan dan melangkah bersama dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun Kabupaten/Kota di Kalbar untuk memajukan masyarakat melalui sinergi berbagai program pengembangan masyarakat di Kalbar termasuk di Kabupaten Kubu Raya. Melalui program bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa pembangunan rumah produksi gula semut salah satu bentuk komitmen tersebut," ujar Kepala KPw BI Kalbar, Agus Chusaini saat peresmian di Kubu, Kamis.
Pada saat peresmian yang dihadiri secara langsung oleh Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, Agus menyampaikan bahwa adanya bantu rumah produksi gula semut juga menjadi bukti sinergi yang erat antara BI bersama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam mengembangkan masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi di daerah.
"Penyaluran PSBI rumah produksi kepada Poktan Sumber Makmur merupakan juga tindak lanjut dari kesepakatan pada rapat tingkat atas Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Kubu Raya yang dipimpin oleh Bupati Kubu Raya, yaitu perlunya upaya pengembangan gula semut sebagai alternatif gula pasir dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap impor gula pasir," jelas dia.
Ia menambahkan bahwa adapun tujuan PSBI rumah produksi dari BI untuk mendukung peningkatan efisiensi sekaligus kapasitas produksi penerima manfaat, yaitu Poktan Sumber Makmur.
"Kami berharap pelaku usaha atau petani pembuat gula semut untuk memanfaatkan rumah produksi ini yang mana semula berpisah - pisah menjadi satu. Dengan bersatu maka produksi terus berkelanjutan. Pasalnya pembeli tentu butuh produk dengan jumlah dan kualitas yang terus berkelanjutan. Semoga ini dimaksimalkan dan dimanfaatkan,"kata dia.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang hadir dalam peresmian menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada BI Kalbar atas dukungan dan sinerginya bersama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam program pemberdayaan masyarakat yang selama ini telah terjalin.
"Semoga kerjasama dan sinergi ini menjadi fondasi yang kokoh dalam sinergi program di masa yang akan datang antara BI dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Harapannya masyarakat terutama yang tergabung ke dalam Poktan Sumber Makmur dapat memanfaatkan bantuan yang telah disampaikan baik dari BI maupun Pemda Kubu Raya serta merawat dan menjaga bantuan tersebut sehingga dapat bermanfaat secara optimal," harap dia.
Satu di antara anggota Pokta Sumber Makmur, Nyoto sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan rumah produksi gula semut. Dengan hal itu sangat mendukung petani dalam memproduksi gula semut tersebut.
"Untuk gula semut ini dalam hal produksi tentu butuh tempat khusus dan bersih. Adanya rumah produksi tentu tepat sekali. Apalagi untuk mengurus perizinan produk dalam hal tempat yang bersih menjadi penting," kata dia.
Menurutnya, untuk produksi gula semut sendiri secara mandiri telah ia lakukan sejak tiga tahun silam. Dalam sehari bisa memproduksi sekitar 8 kilogram.
"Membuat tentu di rumah dan masih manual. Untuk penjualan juga masih dari kawan ke kawan. Ada pesanan baru kita jual. Pasar di Kubu Raya dan Pontianak masih. Harapan dengan bersama ini tentu lebih luas lagi produksi dan pasar," harap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022