Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Maxi Rein Rondonuwu meninjau persiapan kedatangan mesin Whole Genome Sequencing (WGS) yang akan tiba di Kalbar pada minggu ke-4 bulan April 2022.
"Kami memberikan bantuan alat ini, melihat tingginya komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam penanganan COVID-19, termasuk Universitas Tanjungpura, yang dari awal sudah melakukan pemeriksaan COVID-19," kata Maxi Rein di Pontianak, pada kegiatan Penilaian Calon Laboratorium Penempatan Mesin WGS di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, Senin.
Selain itu, katanya, Kalbar merupakan salah satu daerah pintu masuk negara, sehingga jika terjadi peningkatan kasus di luar Indonesia, bisa segera terdeteksi melalui mesin Whole Genome Sequencing sebagai antisipasi adanya varian baru.
"Alat ini bukan hanya untuk COVID-19, namun untuk penyakit menular bahkan untuk penyakit tidak menular. Alat ini dapat memeriksa hingga 80-an sampel dan paling cepat hasilnya akan keluar dalam 2 hari. Sedangkan reagen dan maintenance (perawatan) selama 3 tahun akan dibiayai oleh Kementerian Kesehatan," tuturnya.
Dia menjelaskan, seluruh persiapan harus segera dilakukan agar saat alat datang bisa langsung di-install, sehingga dirinya berharap pada minggu kedua bulan Mei 2022 sudah bisa beroperasi.
"Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan satu buah alat WGS yang ditempatkan di Laboratorium Untan, jadi, persiapan utamanya adalah infrastruktur, termasuk peralatan penunjang. Tapi, karena Lab Biologi Molekuler Untan sudah punya, jadi rata-rata alat pendukungnya sudah ada," katanya.
Menurut dia sumber daya manusia (SDM) yang bertugas menjadi operator alat tersebut akan diberikan pelatihan dan sosialisasi awal alat WGS di Jakarta.
"Cukup dua orang yang sudah mengikuti pelatihan. Nantinya mereka yang akan kembali melatih tim yang ada di Lab Untan ini," kata Maxi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., berharap pihak laboratorium dapat segera menggunakan mesin WHS yang diberikan oleh Kemenkes RI.
"Semoga keberadaan mesin WGS di Laboratorium Fakultas Kedokteran UNTAN dapat bermanfaat bagi penanganan COVID-19 di Kalimantan Barat dan daerah sekitarnya," kata Harisson.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kami memberikan bantuan alat ini, melihat tingginya komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam penanganan COVID-19, termasuk Universitas Tanjungpura, yang dari awal sudah melakukan pemeriksaan COVID-19," kata Maxi Rein di Pontianak, pada kegiatan Penilaian Calon Laboratorium Penempatan Mesin WGS di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, Senin.
Selain itu, katanya, Kalbar merupakan salah satu daerah pintu masuk negara, sehingga jika terjadi peningkatan kasus di luar Indonesia, bisa segera terdeteksi melalui mesin Whole Genome Sequencing sebagai antisipasi adanya varian baru.
"Alat ini bukan hanya untuk COVID-19, namun untuk penyakit menular bahkan untuk penyakit tidak menular. Alat ini dapat memeriksa hingga 80-an sampel dan paling cepat hasilnya akan keluar dalam 2 hari. Sedangkan reagen dan maintenance (perawatan) selama 3 tahun akan dibiayai oleh Kementerian Kesehatan," tuturnya.
Dia menjelaskan, seluruh persiapan harus segera dilakukan agar saat alat datang bisa langsung di-install, sehingga dirinya berharap pada minggu kedua bulan Mei 2022 sudah bisa beroperasi.
"Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan satu buah alat WGS yang ditempatkan di Laboratorium Untan, jadi, persiapan utamanya adalah infrastruktur, termasuk peralatan penunjang. Tapi, karena Lab Biologi Molekuler Untan sudah punya, jadi rata-rata alat pendukungnya sudah ada," katanya.
Menurut dia sumber daya manusia (SDM) yang bertugas menjadi operator alat tersebut akan diberikan pelatihan dan sosialisasi awal alat WGS di Jakarta.
"Cukup dua orang yang sudah mengikuti pelatihan. Nantinya mereka yang akan kembali melatih tim yang ada di Lab Untan ini," kata Maxi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., berharap pihak laboratorium dapat segera menggunakan mesin WHS yang diberikan oleh Kemenkes RI.
"Semoga keberadaan mesin WGS di Laboratorium Fakultas Kedokteran UNTAN dapat bermanfaat bagi penanganan COVID-19 di Kalimantan Barat dan daerah sekitarnya," kata Harisson.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022