Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sintang dan pihak terkait lainnya melakukan sosialisasi penguatan program Bangga Kencana, terkait Grand Desain Pembangunan Kependudukan (GDPK) bertempat di ruang balai Praja Kantor Bupati Kabupaten Sintang, Rabu (18/5).
"Tujuan dari kegiatan ini adalah terwujudnya kebersamaan pengertian, penafsiran serta persepsi dalam penyusunan GDPK khusus di Kabupaten Sintang. Serta mendorong adanya peningkatan kualitas proses penyusunan dan pemanfaatan GDPK. Kegiatan ini juga mendorong terwujudnya GDPK sebagai dokumen perencanaan pembangunan yang berfungsi secara efektif dalam pelaksanaan pembangunan di bidang kependudukan," kata Koordinator Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK), Gugus Suprayitno di Pontianak, Minggu.
Baca juga: Empat langkah cegah angka stunting tidak semakin tinggi
Baca juga: Sintang menilai BKKBN berhasil melakukan pembinaan Kelompok UPPKA
Baca juga: BKKBN Kalimantan Barat menggalakkan Dapur Sehat Atasi Stunting
Gugus mengatakan, bersama Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera (KS) dan Pemberdayaan Keluarga (PK) kegiatan sosialisasi itu diikuti sebanyak 75 mitra kerja BKKBN yang ada di Kabupaten Sintang.
"Kegiatan ini dibuka oleh Assisten III Setda Sintang, Igor Nugroho dan menghadirkan Ketua Koalisi Kependudukan Kalbar, Mairan Panggabean menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi tersebut," ujarnya.
Gugus menambahkan, bahwa grand desain ini sangat diperlukan oleh pemerintah kabupaten/kota, guna menjadikan pegangan bagi kepala daerah (bupati/wali kota) dalam melaksanakan program Kependudukan.
Terkait, sosialisasi Kampung Keluarga berkualitas Gugus kembali menjelaskan, arti penting Kampung Keluarga berkualitas bagi masyarakat desa, diantaranya menumbuhkan kesadaran bersama dari berbagai pihak untuk membangun masyarakat berdasarkan tugas dan fungsi masing masing pihak.
Baca juga: Kelompok UPPKA Muara Pawang masih perlu pendampingan dan bimbingan
Baca juga: BKKBN dukung kelompok UPKKA pasarkan produk secara online
Kemudian agar terjadinya percepatan pembangunan baik KKBPK maupun sektor lain. Masyarakat merasakan kehadiran pemerintah dan dunia usaha untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat. Dan, terdapatnya pertumbuhan desa /kelurahan yang ditunjuk sebagai kampung keluarga berkualitas.
"Pada saat pertemuan itu juga dilaunching 16 Kampung KB baru di sembilan kecamatan di Sintang yang dilaunching oleh Assisten III Setda Sintang," ujarnya.
Sementara, dalam paparannya pada kegiatan sosialisasi itu, Mairan panggabean mengatakan grand desain ini juga dipergunakan dalam mendukung RPJMD di kabupaten/kota. Dimana dan sebagai bahan acuan Pembangunan Kependudukan.
GDPK Memberikan arah kebijakan pelaksanaan pengendalian kuantitas penduduk kabupaten/kota 2010-2035. GDPK juga menjadi pedoman penyusunan ROAD MAP pengendalian kuantitas penduduk kabupaten/kota 2021-2035.
"Dan menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dan lintas sektor terkait dalam perencanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Tujuan dari kegiatan ini adalah terwujudnya kebersamaan pengertian, penafsiran serta persepsi dalam penyusunan GDPK khusus di Kabupaten Sintang. Serta mendorong adanya peningkatan kualitas proses penyusunan dan pemanfaatan GDPK. Kegiatan ini juga mendorong terwujudnya GDPK sebagai dokumen perencanaan pembangunan yang berfungsi secara efektif dalam pelaksanaan pembangunan di bidang kependudukan," kata Koordinator Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK), Gugus Suprayitno di Pontianak, Minggu.
Baca juga: Empat langkah cegah angka stunting tidak semakin tinggi
Baca juga: Sintang menilai BKKBN berhasil melakukan pembinaan Kelompok UPPKA
Baca juga: BKKBN Kalimantan Barat menggalakkan Dapur Sehat Atasi Stunting
Gugus mengatakan, bersama Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera (KS) dan Pemberdayaan Keluarga (PK) kegiatan sosialisasi itu diikuti sebanyak 75 mitra kerja BKKBN yang ada di Kabupaten Sintang.
"Kegiatan ini dibuka oleh Assisten III Setda Sintang, Igor Nugroho dan menghadirkan Ketua Koalisi Kependudukan Kalbar, Mairan Panggabean menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi tersebut," ujarnya.
Gugus menambahkan, bahwa grand desain ini sangat diperlukan oleh pemerintah kabupaten/kota, guna menjadikan pegangan bagi kepala daerah (bupati/wali kota) dalam melaksanakan program Kependudukan.
Terkait, sosialisasi Kampung Keluarga berkualitas Gugus kembali menjelaskan, arti penting Kampung Keluarga berkualitas bagi masyarakat desa, diantaranya menumbuhkan kesadaran bersama dari berbagai pihak untuk membangun masyarakat berdasarkan tugas dan fungsi masing masing pihak.
Baca juga: Kelompok UPPKA Muara Pawang masih perlu pendampingan dan bimbingan
Baca juga: BKKBN dukung kelompok UPKKA pasarkan produk secara online
Kemudian agar terjadinya percepatan pembangunan baik KKBPK maupun sektor lain. Masyarakat merasakan kehadiran pemerintah dan dunia usaha untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat. Dan, terdapatnya pertumbuhan desa /kelurahan yang ditunjuk sebagai kampung keluarga berkualitas.
"Pada saat pertemuan itu juga dilaunching 16 Kampung KB baru di sembilan kecamatan di Sintang yang dilaunching oleh Assisten III Setda Sintang," ujarnya.
Sementara, dalam paparannya pada kegiatan sosialisasi itu, Mairan panggabean mengatakan grand desain ini juga dipergunakan dalam mendukung RPJMD di kabupaten/kota. Dimana dan sebagai bahan acuan Pembangunan Kependudukan.
GDPK Memberikan arah kebijakan pelaksanaan pengendalian kuantitas penduduk kabupaten/kota 2010-2035. GDPK juga menjadi pedoman penyusunan ROAD MAP pengendalian kuantitas penduduk kabupaten/kota 2021-2035.
"Dan menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dan lintas sektor terkait dalam perencanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022