Ketua DPRD Kayong Utara, Sarnawi memastikan jembatan gantung di Desa Durian Sebatang, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat sedang diperbaiki dan dilakukan penyempurnaan komponen yang menahan beban.

"Begitu mendapat informasi dari masyarakat tentang adanya kerusakan jembatan gantung, saya langsung turun ke lapangan untuk mendapatkan informasi sebenarnya. Sampai di sana secara kebetulan ketemu dengan rombongan Kementerian PUPR yang baru tiba dari Pontianak," katanya di Sukadana, Selasa.

Jembatan Gantung Durian Sebatang tersebut menurutnya sangat vital bagi masyarakat setempat di mana sebelumnya anak-anak sekolah harus merogoh kocek sebesar Rp5 ribu saat menyeberang menggunakan sampan.

"Kita harus memahami dengan kecilnya APBD Kabupaten Kayong Utara, sehingga diperlukan sumber anggaran dari luar," katanya.

Oleh sebab itu semua pihak harus menjaga dan memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang peduli dengan bantuan mereka terhadap kemajuan pembangunan di Kabupaten Kayong Utara, terutama para Anggota DPR RI Perwakilan Kalbar, katanya.

"Dari keterangan yang saya terima melalui pihak Balai Jalan Nasional Kalimantan Barat Kementerian PUPR, disampaikan bahwa telah terjadi keretakan pada jalan pendekat antara 'Blok Angkur (struktur jembatan gantung sebagai penahan beban) ke Pylon (penahan beban utama) dengan menggunakan pasangan batu tinggi empat meter," ujarnya.

Dia menambahkan, retaknya pasangan batu tinggi tersebut terjadi akibat sifat tanah yang ada di bibir sungai berupa tanah lunak dan merupakan zona pasang surut sehingga setelah beberapa saat selesai dikerjakan terjadi penurunan.

"Untuk bangunan struktur utama berupa phylon, blok angkur dan ikatan angin, dalam kondisi aman, hal ini semata-mata hanya akibat penurunan konsolidasi pondasi tiang (settlement) pada tanah dasar," katanya.

Dia menambahkan, dari pihak penyedia jasa bertanggung jawab serta berkomitmen untuk memperbaiki setiap kerusakan yang terjadi, karena Jembatan Gantung Durian Sebatang saat ini masih masa pemeliharaan sehingga seluruhnya menjadi tanggung jawab mereka.
Jembatan Gantung yang berada di Desa Durian Sebatang, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, yang saat ini mengalami kerusakan, sedang dilakukan perbaikan dan penyempurnaan "Hanger" (komponen yang menahan beban). (Foto ANTARA/HO-Istimewa)


"Dan akan dilakukan perbaikan jangka pendek serta jangka panjang atau tergantung hasil analisis dari pihak yang berkomitmen," ujarnya.

Saat ini tim dari Balai Jalan, Satker P2JNP (Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional), core team konsultan supervisi, Satker fisik, PPK dan penyedia jasa telah melaksanakan rapat di lapangan untuk menindaklanjuti kejadian keretakan pasangan batu pada jalan pendekat tersebut.

Pihak penyedia jasa saat ini juga sedang melakukan perbaikan dan penyempurnaan, sedangkan perbaikan pasangan batu sedang dilakukan diskusi dengan banyak pihak agar perbaikan bisa bersifat permanen, sehingga diharapkan tidak lagi terjadi penurunan.

"Jadi penurunan ini sebenarnya diakibatkan faktor alam, karena lokasinya merupakan lokasi pasang surut air sungai. Keadaan tiang inti dan jembatan inti aman, hanya penyambung jalan ke jembatan saja yang mengalami penurunan, dikarenakan kondisi tanah yang tidak stabil," katanya.

Selain itu, kader demokrat tersebut mengimbau kepada pihak Dinas PUPR Kabupaten Kayong Utara bisa berperan juga dengan memasang pengumuman di lapangan saat mereka sedang melakukan perbaikan sekarang ini.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan kurangi beban pada saat melintas, dimana mereka sedang melakukan perbaikan sekarang ini," kata dia.

Pewarta: Andilala dan Rizal

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022