Pontianak (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengatakan pihaknya segera memperbaiki Jembatan Gantung Ensiang di Desa Jambu Tembawang, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, yang putus beberapa hari lalu.
"Saya datang ke sini memastikan bahwa kami harus membantu. Kami bantu fungsional dulu, kami perbaiki dulu jembatan gantung ini supaya masyarakat antar tujuh desa ini bisa melewati jembatan ini," kata Pj Gubernur Kalbar Harisson saat berkunjung ke Kabupaten Landak, Minggu.
Dia menuturkan setelah perbaikan ini dilakukan, lanjutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar berencana akan membangun jembatan permanen di desa tersebut.
Harisson mengatakan jembatan ini awal mulanya dibangun oleh perusahaan sawit pada 2007, kemudian diserahkan ke pemprov.
"Namun beberapa hari lalu masyarakat di sini melakukan perbaikan pada jembatan gantung ini untuk menyambut Hari Natal. Mungkin warga semangat untuk melakukan gotong-royong dan naik di atas jembatan ini lalu putus," tuturnya.
Kunjungannya ke lokasi jembatan kebanggaan Desa Jambu Tembawang itu untuk melihat dan memastikan jembatan tersebut cepat diperbaiki.
"Masyarakat desa di sini juga sudah membebaskan tanah untuk jembatannya. Nanti Dinas PUPR Kalbar akan memfungsikan dulu, diperbaiki, sehingga masyarakat bisa menggunakan jembatan ini," kata Harisson.
Di tempat yang sama Kepala Desa Jambu Tembawang, Gudmen, mengapresiasi Pj Gubernur Kalbar yang telah datang untuk melihat langsung kondisi jembatan gantung yang putus saat ini.
Ia mengatakan bahwa jembatan tersebut sangat penting karena menjadi penghubung tujuh desa.
"Tentu ini sangat penting karena merupakan jalan satu-satunya yang merupakan jembatan penghubung akses antar tujuh desa, yang setiap hari harus melalui jembatan tersebut," tuturnya.
Gudmen berharap jembatan ini dapat diperbaiki dengan cepat agar silahturahmi antar-desa terus dijalin dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2024.
"Harapan kami yakni segera cepat dibangun agar akses Natal dan Tahun Baru ini bisa dilewati masyarakat di tujuh desa ini. Kita lihat sendiri untuk akses penyeberangan antar desa ini masyarakat menggunakan rakit," katanya.