Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan penampilan tarian kolosal multi etnis suku Dayak, Melayu dan China pada malam pembukaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XXIX merupakan simbol keberagaman dan keharmonisan di tengah masyarakat Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
"Ada pesan moral dari tarian kolosal multi etnis pada MTQ kepada masyarakat Kapuas Hulu, keharmonisan dan kebersamaan harus tetap dijaga," kata Fransiskus Diaan, usai membuka MTQ XXIX Kapuas Hulu, di Kecamatan Embaloh Hilir Kapuas Hulu, Kamis.
Baca juga: Fransiskus sebut MTQ Kapuas Hulu wujudkan generasi muda yang religius
Baca juga: Jalan Embaloh Hilir segera ditangani sebelum MTQ Kapuas Hulu
Disampaikan Fransiskus, berbagai suku dan agama di Kapuas Hulu selama ini hidup rukun, harmonis dan penuh dengan rasa kekeluargaan.
Menurutnya, tarian yang ditampilkan pada malam pembukaan MTQ XXIX Kapuas Hulu di Kecamatan Embaloh Hilir pada Rabu (22/6) menggambarkan kehidupan masyarakat Kapuas Hulu dan memiliki pesan moral.
Baca juga: Bupati Kapuas Hulu sebut MTQ Kalbar momentum membumikan Alquran
Baca juga: Kapuas Hulu siap sukseskan MTQ XXIX Kalimantan Barat
Dia mengatakan hidup harmonis tanpa melihat perbedaan suku dan agama merupakan salah satu visi misi Bupati dan Sakit Bupati Kapuas Hulu yaitu Kapuas Hulu harmonis, energi, berdaya saing, amanah dan terampil (Kapuas Hulu Hebat).
"Keharmonisan akan menciptakan keamanan dan ketertiban yang merupakan modal utama dalam suatu pembangunan suatu daerah dan itu dimiliki masyarakat Kapuas Hulu," ucapnya.
Baca juga: Kapuas Hulu bersiap hadapi MTQ XXIX Kalbar di Sintang
Fransiskus juga mengapresiasi atas kerjasama semua pihak dan penampilan tarian kolosal multi etnis pada pembukaan MTQ XXIX Kapuas Hulu, meksipun kondisi hujan, tetapi penari yang merupakan pelajar di Kecamatan Embaloh Hilir mampu menampilkan tarian terbaik.
"Meskipun hujan pembukaan MTQ XXIX Kapuas Hulu cukup meriah, MTQ itu wujud hidup yang religius untuk kemajuan Kapuas Hulu," kata Fransiskus.
Baca juga: Kapuas Hulu persiapkan diri hadapi MTQ XXIX Kalbar di Sintang
Baca juga: Polisi Kapuas Hulu gelar MTQ
Baca juga: MTQ Kapuas Hulu Siap Digelar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Ada pesan moral dari tarian kolosal multi etnis pada MTQ kepada masyarakat Kapuas Hulu, keharmonisan dan kebersamaan harus tetap dijaga," kata Fransiskus Diaan, usai membuka MTQ XXIX Kapuas Hulu, di Kecamatan Embaloh Hilir Kapuas Hulu, Kamis.
Baca juga: Fransiskus sebut MTQ Kapuas Hulu wujudkan generasi muda yang religius
Baca juga: Jalan Embaloh Hilir segera ditangani sebelum MTQ Kapuas Hulu
Disampaikan Fransiskus, berbagai suku dan agama di Kapuas Hulu selama ini hidup rukun, harmonis dan penuh dengan rasa kekeluargaan.
Menurutnya, tarian yang ditampilkan pada malam pembukaan MTQ XXIX Kapuas Hulu di Kecamatan Embaloh Hilir pada Rabu (22/6) menggambarkan kehidupan masyarakat Kapuas Hulu dan memiliki pesan moral.
Baca juga: Bupati Kapuas Hulu sebut MTQ Kalbar momentum membumikan Alquran
Baca juga: Kapuas Hulu siap sukseskan MTQ XXIX Kalimantan Barat
Dia mengatakan hidup harmonis tanpa melihat perbedaan suku dan agama merupakan salah satu visi misi Bupati dan Sakit Bupati Kapuas Hulu yaitu Kapuas Hulu harmonis, energi, berdaya saing, amanah dan terampil (Kapuas Hulu Hebat).
"Keharmonisan akan menciptakan keamanan dan ketertiban yang merupakan modal utama dalam suatu pembangunan suatu daerah dan itu dimiliki masyarakat Kapuas Hulu," ucapnya.
Baca juga: Kapuas Hulu bersiap hadapi MTQ XXIX Kalbar di Sintang
Fransiskus juga mengapresiasi atas kerjasama semua pihak dan penampilan tarian kolosal multi etnis pada pembukaan MTQ XXIX Kapuas Hulu, meksipun kondisi hujan, tetapi penari yang merupakan pelajar di Kecamatan Embaloh Hilir mampu menampilkan tarian terbaik.
"Meskipun hujan pembukaan MTQ XXIX Kapuas Hulu cukup meriah, MTQ itu wujud hidup yang religius untuk kemajuan Kapuas Hulu," kata Fransiskus.
Baca juga: Kapuas Hulu persiapkan diri hadapi MTQ XXIX Kalbar di Sintang
Baca juga: Polisi Kapuas Hulu gelar MTQ
Baca juga: MTQ Kapuas Hulu Siap Digelar
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022