Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi di Indonesia pada Sabtu.
Peringatan dini cuaca BMKG yang dikutip di Jakarta, Sabtu, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dapat terjadi di Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu.
Kemudian, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku.
Lalu, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan mengguyur Pontianak di hari kemerdekaan
Baca juga: BMKG prakirakan Pontianak hujan sedang
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan fenomena hujan lebat dan cuaca ekstrem yang terjadi di sepanjang musim kemarau 2022 merupakan salah satu indikasi dampak perubahan iklim.
"BMKG juga memprakirakan bahwa musim kemarau akan terjadi dengan sifat hujan di atas normal (kemarau basah) pada sebagian wilayah Indonesia, sekaligus menegaskan adanya penyimpangan iklim pada tahun 2022," ujarnya.
Hingga awal Agustus 2022, berdasarkan pantauan BMKG menunjukkan bahwa sebanyak 257 zona musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim kemarau atau sebesar 75 persen dari total 342 ZOM.
Baca juga: Sejumlah kota besar di Indonesia akan diguyur hujan pada Ahad siang dan malam
Baca juga: Tercatat 234 kali gempa terjadi di wilayah Sulawesi sepanjang bulan Juni 2022
Merujuk pada normalnya, pada awal Agustus seharusnya 99 persen ZOM telah mengalami musim kemarau. Namun, hingga awal Agustus 2022, jumlah ZOM yang telah memasuki musim kemarau baru mencapai 75 persen, yang mengindikasikan adanya beberapa wilayah mengalami keterlambatan dalam memasuki musim kemarau.
Sedangkan analisis hujan berdasarkan data lebih dari 3.000 titik pengamatan di Indonesia menunjukkan bahwa pada bulan Mei, Juni dan Juli, kondisi hujan di atas normal (lebih tinggi dari normalnya) terjadi pada lebih dari 30 persen wilayah Indonesia.
Kondisi hujan di atas normal ini diprakirakan akan berlanjut di bulan September dan Oktober dengan lebih dari 50 persen wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan bulanan di atas normal.
Baca juga: Sebagian Indonesia cerah berawan pada Rabu
Baca juga: BMKG sampaikan peringatan dini potensi hujan lebat berangin kencang
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai Kota Bengkulu meminta kepada masyarakat Provinsi Bengkulu untuk waspada terkait potensi akan terjadi gempa dengan kekuatan maksimal 8,9 magnitudo yang berpusat di wilayah Kabupaten Mukomuko.
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar di Bengkulu, Kamis mengatakan gempa tersebut juga berpotensi terjadinya tsunami dengan ketinggian ombak mencapai 15 meter.
"Bengkulu berpotensi terjadi gempa bumi mencapai 8,9 magnitudo yang menimbulkan adanya gelombang tsunami mencapai 15 meter," kata Anang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Peringatan dini cuaca BMKG yang dikutip di Jakarta, Sabtu, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dapat terjadi di Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu.
Kemudian, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku.
Lalu, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan mengguyur Pontianak di hari kemerdekaan
Baca juga: BMKG prakirakan Pontianak hujan sedang
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan fenomena hujan lebat dan cuaca ekstrem yang terjadi di sepanjang musim kemarau 2022 merupakan salah satu indikasi dampak perubahan iklim.
"BMKG juga memprakirakan bahwa musim kemarau akan terjadi dengan sifat hujan di atas normal (kemarau basah) pada sebagian wilayah Indonesia, sekaligus menegaskan adanya penyimpangan iklim pada tahun 2022," ujarnya.
Hingga awal Agustus 2022, berdasarkan pantauan BMKG menunjukkan bahwa sebanyak 257 zona musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim kemarau atau sebesar 75 persen dari total 342 ZOM.
Baca juga: Sejumlah kota besar di Indonesia akan diguyur hujan pada Ahad siang dan malam
Baca juga: Tercatat 234 kali gempa terjadi di wilayah Sulawesi sepanjang bulan Juni 2022
Merujuk pada normalnya, pada awal Agustus seharusnya 99 persen ZOM telah mengalami musim kemarau. Namun, hingga awal Agustus 2022, jumlah ZOM yang telah memasuki musim kemarau baru mencapai 75 persen, yang mengindikasikan adanya beberapa wilayah mengalami keterlambatan dalam memasuki musim kemarau.
Sedangkan analisis hujan berdasarkan data lebih dari 3.000 titik pengamatan di Indonesia menunjukkan bahwa pada bulan Mei, Juni dan Juli, kondisi hujan di atas normal (lebih tinggi dari normalnya) terjadi pada lebih dari 30 persen wilayah Indonesia.
Kondisi hujan di atas normal ini diprakirakan akan berlanjut di bulan September dan Oktober dengan lebih dari 50 persen wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan bulanan di atas normal.
Baca juga: Sebagian Indonesia cerah berawan pada Rabu
Baca juga: BMKG sampaikan peringatan dini potensi hujan lebat berangin kencang
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai Kota Bengkulu meminta kepada masyarakat Provinsi Bengkulu untuk waspada terkait potensi akan terjadi gempa dengan kekuatan maksimal 8,9 magnitudo yang berpusat di wilayah Kabupaten Mukomuko.
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar di Bengkulu, Kamis mengatakan gempa tersebut juga berpotensi terjadinya tsunami dengan ketinggian ombak mencapai 15 meter.
"Bengkulu berpotensi terjadi gempa bumi mencapai 8,9 magnitudo yang menimbulkan adanya gelombang tsunami mencapai 15 meter," kata Anang.
Ia menjelaskan, potensi gempa bumi tersebut akan terjadi ketika lempeng bumi yang berada di wilayah perairan Kabupaten Mukomuko dekat dengan wilayah perairan kepulauan Mentawai Sumatera barat pecah.
Baca selanjutnya: Masyarakat Bengkulu waspada gempa berkekuatan 8,9 magnitudo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022