Sebanyak 50 guru Bahasa Indonesia yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat meluncurkan buku antologi puisi.

"Peluncuran buku antologi puisi karya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMP di Kubu Raya ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, seri perubahan paradigma yang dapat menguatkan potensi guru dalam meningkatkan literasi yaitu menulis dalam berkarya dan berinovasi," kata Ketua MGMP Bahasa Indonesia Sosialisman di Sungai Raya, Selasa.

Dia mengatakan MGMP Kubu Raya memberikan ruang berkreasi agar bisa dibawa guru ke dalam ruang kelas sehingga menjadi kelas kelas yang berkarya dan siswa dapat termotivasi untuk mengembangkan kesusastraan.

Ia mengatakan ada 150 puisi yang telah terkumpul dari guru MGMP, sedangkan ke depannya akan menyusul bentuk-bentuk kesusastraan lainnya.

"Dalam karya puisi itu, satu guru tiga karya puisi, sebanyak 50 penulis sehingga terkumpul kurang lebih 150 puisi yang terdata, tetapi yang dibukukan itu 120. Saat ini baru karya puisi saja, dan ke depannya akan menyusul bentuk-bentuk kesusastraan yang lainnya," tuturnya.

Ia berharap, ke depan guru-guru mengembangkan bakat dan kemampuan untuk terus berkarya demi pengembangan kemajuan pendidikan di Kubu Raya.

"Harapan saya ke depannya guru-guru bisa mengembangkan bakat kemampuannya untuk terus berkarya dan tidak berhenti pada puisi ini saja, tetapi juga bisa melahirkan karya sastra dalam bentuk lainnya juga, demi pengembangan kemajuan pendidikan di Kubu Raya. Sehingga dapat memotivasi guru-guru yang belum sempat bergabung ke MGMP," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya M. Ayub mendukung peluncuran buku antologi puisi karya guru yang tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Kubu Raya.

"Kreativitas mereka dalam berkarya ini merupakan suatu hal yang baik, menunjukkan bahwa dengan bersama mereka bisa melakukan sebuah terobosan inovasi baru dengan karya-karya yang mereka buat," katanya.

Ia mengatakan dengan adanya terobosan inovasi baru tersebut, guru dapat dipacu lebih maksimal dalam menyampaikan pembelajaran dan pengetahuan, termasuk bidang kesusastraan.

"Ini juga sebuah pembelajaran bagi guru-guru, bahwa dalam proses pendidikan di sekolah masing-masing mereka tentu akan dapat menuntun siswa-siswanya untuk dapat berkarya seperti ini. Jadi bukan hanya gurunya yang berkarya tetapi juga siswanya," tuturnya.

Ia berharap ke depan tidak hanya puisi, tetapi juga prosa, seperti cerita pendek dan lainnya.

"Bahkan ke depan kami berharap guru-guru dapat melahirkan karya-karya di bidang kesusastraan ini tidak hanya puisi, tetapi juga karya prosa seperti cerita pendek dan sastra-sastra lainnya yang selama ini masih kurang sentuhan-sentuhan dalam proses pendidikan," kata Ayub.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022