Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinas TPH) Kalbar mengembangkan 70 hektare lahan cabai rawit sebagai upaya menghadapi lonjakan dan kebutuhan masyarakat saat akhir tahun atau Natal dan Tahun Baru.
"Kami berupaya meningkatkan produksi komoditi pangan strategis terutama komoditas cabai melalui pengembangan 70 hektare," ujar Kadis TPH Kalbar, Florentinus Anum di Pontianak, Kalbar, Senin.
Ia menjelaskan pengembangan komoditas rentan inflasi yakni cabai tersebut tersebar di tujuh kabupaten di Kalbar. Untuk pengembangan diberikan bantuan benih cabai dan mempersiapkan cabai siap panen untuk kelompok masyarakat.
"Selain pengembangan, kami juga terus membina dan intensifikasi terhadap pertanaman cabai yang sudah siap panen sepanjang Oktober, Nopember dan Desember 2022 seluas 465 hektare menyebar di kabupaten atau kota di Kalbar, " kata Florentinus Anum.
Ia menambahkan selain cabai, pihaknya juga mengembangkan 40 hektare bawang merah yang juga tersebar di tujuh kabupaten di Kalbar.
"Sama dengan pengembangan cabai, pengembangan bawang dibantu benih dan mempersiapkan cabai siap panen untuk kelompok masyarakat," kata Florentinus Anum.
Sebelumnya, gerakan tanam cabai di Kota Singkawang, Kalbar, sudah mulai direalisasikan antisipasi inflasi menjelang perayaan Natal 2022 dan tahun baru 2023.
"Sebagai upaya untuk mengantisipasi inflasi pada Desember atau menjelang Natal dan tahun baru 2022/2023 melakukan kegiatan gerakan tanam cabai di Kelurahan Sungai Bulan Singkawang Utara di Kelompok Harapan Baru," ujar Kabid Hortikultura, Dinas TPH Provinsi Kalbar, Bader Samsara.
Bader Samsara menyebutkan di Kota Singkawang pada 2022 ini Dinas TPH Provinsi Kalbar telah dialokasikan pengembangan cabai rawit 10 hektare dan bawang merah 10 hektare yang ditanam saat ini.
"Apa yang ditanam saat ini diprediksikan panen pada bulan Desember 2022 mendatang dalam upaya mengurangi inflasi cabai pada hari Natal dan tahun baru 2023," kata Bader Samsara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kami berupaya meningkatkan produksi komoditi pangan strategis terutama komoditas cabai melalui pengembangan 70 hektare," ujar Kadis TPH Kalbar, Florentinus Anum di Pontianak, Kalbar, Senin.
Ia menjelaskan pengembangan komoditas rentan inflasi yakni cabai tersebut tersebar di tujuh kabupaten di Kalbar. Untuk pengembangan diberikan bantuan benih cabai dan mempersiapkan cabai siap panen untuk kelompok masyarakat.
"Selain pengembangan, kami juga terus membina dan intensifikasi terhadap pertanaman cabai yang sudah siap panen sepanjang Oktober, Nopember dan Desember 2022 seluas 465 hektare menyebar di kabupaten atau kota di Kalbar, " kata Florentinus Anum.
Ia menambahkan selain cabai, pihaknya juga mengembangkan 40 hektare bawang merah yang juga tersebar di tujuh kabupaten di Kalbar.
"Sama dengan pengembangan cabai, pengembangan bawang dibantu benih dan mempersiapkan cabai siap panen untuk kelompok masyarakat," kata Florentinus Anum.
Sebelumnya, gerakan tanam cabai di Kota Singkawang, Kalbar, sudah mulai direalisasikan antisipasi inflasi menjelang perayaan Natal 2022 dan tahun baru 2023.
"Sebagai upaya untuk mengantisipasi inflasi pada Desember atau menjelang Natal dan tahun baru 2022/2023 melakukan kegiatan gerakan tanam cabai di Kelurahan Sungai Bulan Singkawang Utara di Kelompok Harapan Baru," ujar Kabid Hortikultura, Dinas TPH Provinsi Kalbar, Bader Samsara.
Bader Samsara menyebutkan di Kota Singkawang pada 2022 ini Dinas TPH Provinsi Kalbar telah dialokasikan pengembangan cabai rawit 10 hektare dan bawang merah 10 hektare yang ditanam saat ini.
"Apa yang ditanam saat ini diprediksikan panen pada bulan Desember 2022 mendatang dalam upaya mengurangi inflasi cabai pada hari Natal dan tahun baru 2023," kata Bader Samsara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022