Untuk memberi motivasi akibat musibah yang dialami, Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Raden Sigit Witjaksono Minggu (16/10) bertempat di ruang kerjanya di Kantor KJRI yang terletak di Lot 86 Jalan Central Timur Kuching Town Land District, Kuching, Sarawak, Malaysia menerima istri pekerja Indonesia Jumanai (28) yang meninggal dunia karena di terkam buaya pada Senin (9/10) siang di Sungai Merapok di Lawas, Limbang, Sarawak Malaysia.
“Istri korban ini kita tahu sedang berduka ditinggal suaminya karena di terkam buaya dan telah meninggal dunia. Dalam kondisi seperti itu kebetulan istri korban ada di sini maka saya berinisiatif bertemu, dengannya dengan maksud untuk memberi motivasi dan dorongan agar yang bersangkutan tabah dalam menghadapi kepergian suaminya,” kata Konjen RI, Sigit di Kuching, Minggu.
Sigit mengatakan, kepada istri korban kami berpesan agar nantinya sesampai di kampung halaman di Desa Bontokadatto, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Sulawesi Selatan, supaya dapat terus berusaha bekerja dan menyekolahkan kedua anaknya.
Sementara itu untuk kepulangan jenazah Jumanai beserta istri dan kedua anaknya, pihak KJRI sedang mempersiapkan dokumen perjalanan bagi keluarga yang tertimpa musibah tersebut.
“Kami berharap dalam waktu dekat dalam satu atau dua hari ini, korban beserta istri dan kedua anaknya segera dapat dipulangkan ke Polongbankeng Sulawesi Selatan,” ungkap Sigit.
Sigit juga berpesan, jika memang ingin kembali bekerja ke Malaysia khususnya di Sarawak ini agar selalu mengikuti prosedur yang benar. Lengkapi diri dengan dokumen seperti paspor dan ikuti aturan yang ada di Sarawak ini, seperti harus ada ijin tinggal dengan melakukan Community of Practice (Cop) paspor, memiliki ijin bekerja dan lain sebagainya.
Sementara itu Santi (30) mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi sekali gerak cepat yang dilakukan pihak berwenang Sarawak Malaysia dan pihak perusahaan tempat suaminya bekerja, terutama kepada KJRI Kuching yang juga langsung menurunkan tim untuk membantu terutama proses pemulangan mereka hingga ke kampung halaman.
“Kami bersyukur mendapat pertolongan dari berbagai pihak khususnya oleh KJRI Kuching sehingga jenazah suami saya, kemudian saya dan kedua anak saya dapat pulang ke Indonesia. Kami hanya bisa mengucapkan banyak-banyak terima kasih,” tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022