Masa pancaroba atau peralihan antara musim kemarau dan hujan seringnya mendatangkan berbagai penyakit. Namun, penyakit penyerta ini juga bisa mengintai saat musim hujan.

Dokter umum dr. Kristanti Diliasari dari RS Pondok Indah dalam siaran resminya dikutip pada Sabtu, mengatakan penyakit penyerta yang muncul di musim hujan terjadi akibat suhu udara yang lebih dingin daripada biasanya.

Suhu yang dingin memudahkan virus untuk berkembang biak dan berpindah tempat. Sementara itu, sistem kekebalan tubuh manusia bekerja lebih lemah pada suhu yang dingin. Akibatnya, virus lebih mudah untuk menginfeksi tubuh.

Ditambah lagi kehadiran banjir sebagai media penyebaran bakteri dan virus juga menjadi lebih cepat dari biasanya.

Lebih lanjut, dr. Kristanti mengatakan menyebutkan beberapa jenis penyakit yang kerap mengintai saat musim hujan antara lain:

Baca juga: Kalbar hari ini berpotensi hujan lebat disertai angin kencang

Baca juga: Komisi V DPR : Jembatan penghubung di Desa Pancaroba pacu ekonomi warga

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

ISPA merupakan penyakit saluran pernapasan atas atau bawah yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti batuk pilek, radang tenggorokan, hingga Covid-19. Kandungan air yang tinggi di udara mendukung berbagai mikroorganisme berbahaya berkembang biak lebih cepat daripada di iklim yang lebih hangat dan lebih kering.

Diare

Diare merupakan gangguan buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair dan intensitas yang lebih sering dari biasanya. Diare terjadi karena adanya kontaminasi bakteri atau virus pada saluran pencernaan.

Dalam kondisi hujan dan banjir, faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena diare adalah kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi lingkungan yang kurang baik, tidak menjaga kebersihan diri, serta mengonsumsi makanan yang tidak higienis.

Demam tifoid

Demam tifoid merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Bakteri ini biasanya ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri ini juga dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi.

Demam berdarah

Saat musim hujan, terdapat banyak genangan air sisa hujan yang menjadi tempat nyamuk untuk berkembang biak, tak terkecuali jenis nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue. Tidak heran jika jumlah kasus demam berdarah kembali meningkat saat memasuki musim hujan.

Baca juga: PLN terus pantau daerah rawan banjir

Baca juga: Jalan Trans Kalimantan Sungai Ambawang Masih Terendam Banjir

Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan kuman leptospira yang berbentuk spiral kecil disebut spirochaeta. Bakteri yang menyebar melalui urine tikus ini dapat menembus kulit atau lapisan-lapisan kulit dalam (mukosa) manusia normal.

Penyakit ini dapat menyebabkan kulit kekuningan, mukosa mengering, demam tinggi, sakit kepala, hingga diare atau sembelit.

Musim hujan memang tidak dapat dihindari, tetapi seseorang dapat mengantisipasi dan mencegah agar terhindar penyakit penyertanya.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kesehatan tubuh tetap terjaga sehingga menurunkan risiko terpapar penyakit saat musim hujan seperti menjaga pola makan dengan gizi seimbang, rutin mengkonsumsi vitamin, dan berolahraga.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kualitas tidur, mengelola stres, membuat tubuh tetap hangat, memelihara kebersihan rumah, serta melakukan vaksinasi.

Pada dasarnya, menjaga daya tahan tubuh sebaiknya dilakukan setiap saat dan dijadikan sebagai kebiasaan, bukan hanya saat musim hujan atau masa pancaroba saja. Apabila mengalami gejala sakit yang tak tertangani, segeralah berkonsultasi ke klinik atau rumah sakit terdekat.

Baca juga: Dinkes Ketapang Diminta Aktif Dampingi Masyarakat Saat Pancaroba
 
Dinas Kesehatan Kapuas Hulu mengimbau agar masyarakat di wilayah itu mewaspadai penyakit yang muncul pada saat terjadi peralihan cuaca dari kemarau ke musim hujan.
 
" Empat penyakit di musim pancaroba yaitu infeksi saluran napas akut, demam berdarah, asma atau alergi dan diare," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Ade Hermanto di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Rabu.
 
Dikatakannya, pada musim pancaroba itu ancaman penyakit yang kerap terjadi adalah demam berdarah dengue (DBD) yang kasusnya di Kapuas Hulu sejak 4 November sudah sebanyak 24 orang kasus DBD.
" Musim pancaroba itu memang rawan tertular penyakit tetapi kembali lagi kepada pola kehidupan masyarakat," ucap Ade.
 
Ada beberapa kiat untuk mencegah penyakit pada musim pancaroba yaitu jaga kebersihan diri dan lingkungan, tingkatkan daya tahan tubuh kemudian kebiasaan minum air putih selalu sedia payung sebelum hujan, dan istirahat yang cukup, ujarnya. Baca selengkapnya: Masyarakat Kapuas Hulu diminta waspada penyakit musim pancaroba



Baca juga: Masyarakat Diimbau Jaga Kondisi Fisik Saat Pancaroba

Baca juga: Nelayan Kendawangan Terhalang Cuaca Buruk
 

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022