Pontianak (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat mencatat sekitar 75 warga di Jalan Apel, Gang Pisang Barangan Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat alami penyakit kulit gatal-gatal scabies atau yang disebabkan oleh sejenis kutu air.
"Dari jumlah itu masyarakat yang mengalami penyakit kulit itu, diantaranya, bayi, anak-anak, remaja hingga orang dewasa, dan sudah kami lakukan pengobatan massal sejak Selasa kemarin (16/2)," kata Kepala UPT Puskesmas Perumnas I, Kecamatan Pontianak Barat, Martiningsih di Pontianak, Rabu.
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak gelar pengobatan massal warga alami gatal-gatal
Dia menjelaskan, awalnya pihaknya mendapat informasi bahwa ada masyarakat yang mengalami penyakit kulit scabies Senin (15/2) kemarin, kemudian berdasarkan laporan itu, pihaknya turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan pengobatan.
"Penyakit kulit yang disertai gatal-gatal itu disebabkan kutu atau tungau, yakni hewan kecil itu masuk ke jaringan kulit penderita, dan bila terkena akan timbul rasa gatal hingga bernanah," ujarnya.
Menurut dia, jika dalam kondisi seperti itu, maka pengobatannya membutuhkan waktu, dan jika digaruk akan menyebabkan luka dan infeksi sehingga bisa sampai bernanah.
Baca juga: Buah hati mendadak alergi saat pindah ke tempat baru, ini penyebabnya
"Keberadaan kutu maupun tungau itu sendiri disebabkan pola hidup yang tidak bersih, seperti sanitasi yang tidak baik, kemudian kutu dan tungau itu menempel di kasur, seprai, maupun handuk, sehingga penularannya bisa dari orang ke orang, atau hewan ke orang, misalnya melalui kucing," ungkapnya.
Dia menambahkan, di lokasi masyarakat yang terkena penyakit kulit scabies sudah tersedia PDAM, tetapi masyarakat masih menggunakan air parit. "Jadi selain pengobatan, kami juga melakukan penyuluhan terkait pola hidup bersih, dan imbauan hindari berkumpul, selain itu kepatuhan terhadap protokol kesehatan, juga untuk mencegah penularan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyatakan, penanganan yang pihaknya lakukan dalam kasus penyakit kulit terhadap Gang Pisang Barangan yakni melakukan pengobatan massal dan melakukan penyuluhan higyene dan sanitasi.
Sidiq menambahkan, sumber penularan penyakit kulit yang disertai gatal-gatal itu, biasanya dari kontak erat dengan penderita, sehingga memang harus menjaga pola hidup bersih.
Baca juga: Warga Piasak Dua Bulan Terkena Gatal-gatal
Baca juga: Dinkes Sintang: Waspadai Penyakit di Musim Penghujan
Baca juga: Dinkes Pontianak: Puluhan Warga Alami Infeksi Kulit