Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dijadwalkan mengunjungi warga korban bencana gempa bumi 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa siang.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, Kapolri didampingi Ketua Umum Bhayangkari Julianti Sigit Prabowo berangkat dari Jakarta menggunakan helikopter menuju Cianjur pukul 12.30 WIB.
"Tempat pertama yang didatangi Kapolri dan Ketum Bhayangkari ke Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur," kata Dedi.
Menurut informasi di lokasi, hampir sebagian besar korban gempa bumi yang mengalami luka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur.
Setelah meninjau RSUD Sayang Cianjur, lanjut Dedi, Kapolri dan Ketum Bhayangkara ke Mako Polres Cianjur untuk menyalurkan bantuan bencana.
Baca juga: Menteri Risma siapkan tenda istirahat ribuan korban gempa Cianjur
Sekitar 10 unit truk boks berisi bantuan Kapolri telah tiba di Mako Polres Cianjur, membawa sebanyak 3.000 paket bantuan yang terdiri atas beras, minyak goreng, gula pasir, kecap, teh celup, susu kental manis, biskuit, dan mi telur.
Adapun paket nonsembako yang dikirim berupa selimut sebanyak 1.000 lembar, kasur lipat 300 lembar, dan tenda peleton 4 buah.
Di Mako Polres Cianjur sendiri menjadi salah satu tempat pengungsian untuk warga RT 02 dan RT 03 RW 07 Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur Kota.
Terdapat tiga tenda lapangan menampung warga pengungsi, satu mobil dapur lapangan dan kendaraan operasional Brimob Polri.
Setelah mengecek penyaluran bantuan, Kapolri bersama rombongan dijadwalkan menuju Lokasi Posko Tanggap Darurat Ikan Bakar Cianjur, Cijedil-Cianjur.
"Siang pukul 14.00 WIB, Kapolri bergerak ke Posko Tanggap Darurat," kata Dedi.
Berdasarkan data sementara ini Kapusdokes Polri, jumlah korban akibat bencana gempa bumi sebanyak 95 orang meninggal dunia, 119 orang luka ringan, dan 14 orang luka berat.
"Dari 95 korban meninggal, 92 sudah teridentifikasi, tiga korban belum teridentifikasi," kata Dedi.
Korban-korban ini terdata dari tiga rumah sakit yang melayani korban bencana gempa bumi, yakni RS Bhayangkara Cianjur, RSUD Sayang Cianjur, dan RSUD Cimacan.
Baca juga: 681 rumah di Sukabumi rusak dampak gempa Cianjur
Baca juga: Satu orang dikabarkan tertimpa rumah ambruk akibat gempa Cianjur
entara Nasional Indonesia Angkatan Darat mengerahkan 1.000 prajurit untuk membantu penanganan pascagempa bumi bermagnitudo 5,6 yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11).
"Sampai pagi ini sudah sekitar 1.000 orang prajurit dari satuan-satuan terdekat, seperti Yonif R 300/Brajawijaya, Yonarmed 5/Pancagiri, dan Kodim 0608/Cianjur yang telah dikerahkan dalam penanganan gempa di Cianjur," kata Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari di Jakarta, Selasa.
TNI AD, kata dia, juga akan menerjunkan prajurit dari satuan-satuan pelayanan untuk membantu penanganan lanjutan pascagempa bumi tersebut seperti kesehatan, bekang untuk mendirikan dapur umum serta zeni. Baca selengkapnya: Ribuan prajurit TNI AD bantu penanganan gempa Cianjur
Baca juga: Warga diminta tidak masuki bangunan usai gempa
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, Kapolri didampingi Ketua Umum Bhayangkari Julianti Sigit Prabowo berangkat dari Jakarta menggunakan helikopter menuju Cianjur pukul 12.30 WIB.
"Tempat pertama yang didatangi Kapolri dan Ketum Bhayangkari ke Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur," kata Dedi.
Menurut informasi di lokasi, hampir sebagian besar korban gempa bumi yang mengalami luka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur.
Setelah meninjau RSUD Sayang Cianjur, lanjut Dedi, Kapolri dan Ketum Bhayangkara ke Mako Polres Cianjur untuk menyalurkan bantuan bencana.
Baca juga: Menteri Risma siapkan tenda istirahat ribuan korban gempa Cianjur
Sekitar 10 unit truk boks berisi bantuan Kapolri telah tiba di Mako Polres Cianjur, membawa sebanyak 3.000 paket bantuan yang terdiri atas beras, minyak goreng, gula pasir, kecap, teh celup, susu kental manis, biskuit, dan mi telur.
Adapun paket nonsembako yang dikirim berupa selimut sebanyak 1.000 lembar, kasur lipat 300 lembar, dan tenda peleton 4 buah.
Di Mako Polres Cianjur sendiri menjadi salah satu tempat pengungsian untuk warga RT 02 dan RT 03 RW 07 Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur Kota.
Terdapat tiga tenda lapangan menampung warga pengungsi, satu mobil dapur lapangan dan kendaraan operasional Brimob Polri.
Setelah mengecek penyaluran bantuan, Kapolri bersama rombongan dijadwalkan menuju Lokasi Posko Tanggap Darurat Ikan Bakar Cianjur, Cijedil-Cianjur.
"Siang pukul 14.00 WIB, Kapolri bergerak ke Posko Tanggap Darurat," kata Dedi.
Berdasarkan data sementara ini Kapusdokes Polri, jumlah korban akibat bencana gempa bumi sebanyak 95 orang meninggal dunia, 119 orang luka ringan, dan 14 orang luka berat.
"Dari 95 korban meninggal, 92 sudah teridentifikasi, tiga korban belum teridentifikasi," kata Dedi.
Korban-korban ini terdata dari tiga rumah sakit yang melayani korban bencana gempa bumi, yakni RS Bhayangkara Cianjur, RSUD Sayang Cianjur, dan RSUD Cimacan.
Baca juga: 681 rumah di Sukabumi rusak dampak gempa Cianjur
Baca juga: Satu orang dikabarkan tertimpa rumah ambruk akibat gempa Cianjur
entara Nasional Indonesia Angkatan Darat mengerahkan 1.000 prajurit untuk membantu penanganan pascagempa bumi bermagnitudo 5,6 yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11).
"Sampai pagi ini sudah sekitar 1.000 orang prajurit dari satuan-satuan terdekat, seperti Yonif R 300/Brajawijaya, Yonarmed 5/Pancagiri, dan Kodim 0608/Cianjur yang telah dikerahkan dalam penanganan gempa di Cianjur," kata Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari di Jakarta, Selasa.
TNI AD, kata dia, juga akan menerjunkan prajurit dari satuan-satuan pelayanan untuk membantu penanganan lanjutan pascagempa bumi tersebut seperti kesehatan, bekang untuk mendirikan dapur umum serta zeni. Baca selengkapnya: Ribuan prajurit TNI AD bantu penanganan gempa Cianjur
Baca juga: Warga diminta tidak masuki bangunan usai gempa
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022