Angka inflasi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada November 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen dari bulan sebelumnya 5,74 persen, kini menjadi 6,08 persen.

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan di Pontianak, Senin, mengatakan, hal tersebut merupakan peringatan bagi pihaknya, khususnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak.

“Kenaikan ini walaupun kecil, namun tetap sebagai warning bagi kita untuk terus berbenah. Sekarang kita akan pastikan pasokan komoditas yang prioritas itu tersedia,” kata Bahasan usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, melalui zoom meeting di Ruang Pontive Center.

Menjelang libur Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan melakukan pengawasan di lapangan secara berkala untuk memonitoring harga pangan, terutama bagi komoditas yang mengalami kenaikan seperti kangkung, bawang merah, jagung manis, dan minyak goreng.

Adapun pada pengendalian inflasi sebulan sebelumnya terjadi penurunan harga pada komoditas tertentu. "Seperti daging ayam ras, cabai rawit, bawang putih, ikan tongkol, cabai merah dan ayam hidup," ujarnya.

Baca juga: Menko Bidang Perekonomian serahkan KUR Rp400 juta ke Pedagang Flamboyan

Bahasan menjelaskan terdapat sembilan langkah yang menjadi atensi pihaknya atas arahan Mendagri, yakni melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, melaksanakan rapat teknis TPID, menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, melaksanakan gerakan menanam, melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait.

Selanjutnya, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kemudian berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, merealisasikan BTT untuk dukungan pengendalian inflasi. Terakhir memberikan bantuan transportasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Targetnya angka ini tidak mengalami kenaikan, dan kalau bisa turun kembali. Kita akan lakukan pemantauan di segala sektor terutama bidang pangan,” katanya.

Baca juga: Menko Perekonomian sebut sektor transportasi penyumbang inflasi terbesar

Baca juga: Pemerintah Provinsi Kalbar gelar pangan murah untuk cegah inflasi

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022