Wakil Bupati Ketapang H. Fadlan saat membuka lokakarya pemetaan potensi konvergensi multi stakeholder dan analisis dalam percepatan penurunan stunting, di Ketapang, Senin, menginginkan sumber daya manusia di daerah itu menjadi lebih baik, berkualitas dan memiliki daya saing.
"Berbicara mengenai SDM maka tentu secara keseluruhan wilayah Ketapang hingga pelosok daerah di 20 kecamatan se Ketapang. Rapat dan pemetaan yang kita lakukan hari ini bersama banyak stakeholder tentu untuk menggali informasi-informasi di masyarakat. Kemudian bersama-sama menanganinya sesuai bidang masing-masing dengan ketentuan yang berlaku," kata Wabup.
Wabup mencontohkan misalnya mengenai kesehatan maka ditangani oleh bidang kesehatan, mengenai rumah tak layak huni juga harus ditangani oleh bidang terkait. "Jadi semua yang terjadi di masyarakat dan saling berkaitan tentu harus ditangani secara bersama," jelasnya.
"Sehingga dalam mengatasi masalah yang ada kita tidak perlu dengan pemikiran dan waktu yang rumit karena ditangani bersama. Termasuk mengikut sertakan masyarakat dalam kategori tenaga kerja rentan seperti nelayan dan lainnya," lanjut Wabup.
Wabup meminta penanganannya agar kita fokus di desa sesuai urutan yang memiliki stunting lebih banyak. Sehingga lebih terkonsentrasi karena penurunan stunting tentu berdasarkan angka atau jumlah. Ia berpesan agar memaksimalkan tim di lapangan seperti untuk sosialisasi dan memerlukan strategi-strategi.
"Misalnya jika memungkinkan sosialisasi menyasar kaum milenial seperti ke sekolah-sekolah. Seperti penyuluhan mengenai dampak jika nikah pada usia dini. Mari kita bersama menangani stunting demi masa depan dan tentu secara berkelanjutan hingga anak cucu nanti," ajak Wabup.
"Saya tegaskan juga bahwa tugas ini tidak hanya selesai pada kita tapi harus terus berlanjut. Lantaran anak cucu nanti pasti juga berbicara hal sama seperti menangani kualitas SDM dan lain sebagainya," lanjut Wabup.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Berbicara mengenai SDM maka tentu secara keseluruhan wilayah Ketapang hingga pelosok daerah di 20 kecamatan se Ketapang. Rapat dan pemetaan yang kita lakukan hari ini bersama banyak stakeholder tentu untuk menggali informasi-informasi di masyarakat. Kemudian bersama-sama menanganinya sesuai bidang masing-masing dengan ketentuan yang berlaku," kata Wabup.
Wabup mencontohkan misalnya mengenai kesehatan maka ditangani oleh bidang kesehatan, mengenai rumah tak layak huni juga harus ditangani oleh bidang terkait. "Jadi semua yang terjadi di masyarakat dan saling berkaitan tentu harus ditangani secara bersama," jelasnya.
"Sehingga dalam mengatasi masalah yang ada kita tidak perlu dengan pemikiran dan waktu yang rumit karena ditangani bersama. Termasuk mengikut sertakan masyarakat dalam kategori tenaga kerja rentan seperti nelayan dan lainnya," lanjut Wabup.
Wabup meminta penanganannya agar kita fokus di desa sesuai urutan yang memiliki stunting lebih banyak. Sehingga lebih terkonsentrasi karena penurunan stunting tentu berdasarkan angka atau jumlah. Ia berpesan agar memaksimalkan tim di lapangan seperti untuk sosialisasi dan memerlukan strategi-strategi.
"Misalnya jika memungkinkan sosialisasi menyasar kaum milenial seperti ke sekolah-sekolah. Seperti penyuluhan mengenai dampak jika nikah pada usia dini. Mari kita bersama menangani stunting demi masa depan dan tentu secara berkelanjutan hingga anak cucu nanti," ajak Wabup.
"Saya tegaskan juga bahwa tugas ini tidak hanya selesai pada kita tapi harus terus berlanjut. Lantaran anak cucu nanti pasti juga berbicara hal sama seperti menangani kualitas SDM dan lain sebagainya," lanjut Wabup.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023