Tim Aksi Cepat atau Quick Response Team (QRT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melakukan evakuasi kapal kargo MSC Faith, yang kandas di wilayah perbatasan Indonesia-Singapura.

Kapal berbendera Liberia tersebut tengah membawa ratusan kontainer menuju Yantian, China, setelah bertolak dari Pelabuhan Singapura.

"Kapal kandas karena kondisi cuaca buruk. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada semua pengguna transportasi laut untuk selalu mengutamakan keselamatan dan melakukan pemantauan kondisi cuaca secara berkala," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan Capt Mugen S Sartoto dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Kapal kargo MSC Faith kandas di sebelah Pulau Batu Berhanti, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, pada Selasa (31/1/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.

KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun Jon Kenedi mengungkapkan proses evakuasi atau SAR dilaksanakan dengan mengerahkan kapal patroli KNP 366.

"Kapal patroli KPLP langsung meluncur ke lokasi kejadian begitu mendapat informasi," ujarnya.

Baca juga: SAR evakuasi enam nelayan dari kapal motor kandas

Baca juga: Rescuers evacuate 668 passengers of stranded ship in Kalimantan

Selain itu, kapal patroli KPLP yang meluncur ke lokasi dan membantu proses evakuasi adalah KN Sarotama dan KN Kalimasada milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Uban.

Pada saat kejadian, MSC Faith juga terdapat 24 orang kru termasuk kapten kapal yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

"Selanjutnya, evakuasi kapal dan survei bawah air untuk mempermudah mengambil langkah dan mengetahui kondisi badan kapal," ujarnya.

Kapal MSC Faith berhasil lepas dari kandas 00.20 waktu setempat dan berlabuh di area Batu Ampar pukul 01.55 waktu setempat.

Dari hasil pengecekan kondisi kapal dan survei bawah air, tidak ada temuan kebocoran atau keretakan bawah air, tidak ada kerusakan dan tidak ada oil spil atau tumpahan minyak.

"Kapal-kapal patroli selalu siaga melakukan evakuasi dan saat ini seluruh proses evakuasi sudah selesai dilaksanakan dengan cepat berkat kerja sama Tim Quick Response Ditjen Hubla," ujarnya.

Kapal MV MSC Faith itu diketahui berkapasitas 141.976 GT dengan jenis container carrier. Kapal tersebut milik Mediterranean Shipping Company SA dengan operator PT Buana Lintas Lautan.

Baca juga: Posmat Muara Kubu bantu evakuasi KM Sinar Kakap
 

Ratusan calon penumpang KM Bukit Raya, dari Jumat (3/6) hingga Senin, masih belum ada kepastian berangkat atau terlantar, di Pelabuhan Dwikora Pontianak.

Salah seorang penumpang asal Pulau Serasan, Yusuf, di Pontianak, mengatakan ia bersama temannya sudah empat hari berada di Pelabuhan Dwikora sejak Jumat (3/6), sesuai dengan jadwal keberangkatan KM Bukit Raya, tetapi hingga saat ini belum ada kepastian kapan mereka akan diberangkatkan atau masih terkatung-katung.

"Sudah empat hari ini, kami terlantar di Pelabuhan Dwikora Pontianak, tanpa ada kepastian berangkatnya kapan," kata Yusuf. Baca selengkapnya: Kapal Motor Kandas di Muara Sungai Kapuas

Pewarta: Ahmad Wijaya

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023