Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan di Provinsi Kalbar sepanjang Januari - Desember 2022 surplus mencapai 2.118,21 juta dolar AS.

"Neraca perdagangan Kalbar 2022 tumbuh positif di mana nilai ekspor Kalbar lebih banyak dibandingkan impor sehingga surplus," ujar Kepala BPS Kalbar, Moh. Wahyu Yulianto di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan untuk nilai ekspor Kalbar sepanjang 2022  sebesar 2.455,34 juta dolar AS. Tahun sebelumnya hanya 1.872,43 juta dolar AS.

"Perubahan signifikan jumlah ekspor Kalbar dari 2021 ke 2022 di mana ada pertumbuhan sebesar 31,13 persen," kata dia.

Menurutnya di lihat dari golongan barang, ekspor Kalbar 2022 didominasi oleh Lemak & Minyak Hewan /Nabati (HS15) sebesar 736,64 juta dolar AS atau memiliki kontribusi 20,42 persen terhadap nilai ekspor. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya nilai ekspor HS15 tersebut pada 2022 ada peningkatan 25,73 persen.

"Untuk negara tujuan ekspor yang mendominasi masih ke negara Tiongkok dengan nilai 822,73 juta dolar AS atau dengan kontribusi 30,53 persen," papar dia.

Sementara untuk nilai impor Kalbar pada 2022 sebesar 337,13 juta dolar AS. Angka nilai ekspor tersebut dibandingkan tahun sebelumnya yakni 282,22 juta dolar AS ada peningkatan 19,46 persen.

"Dari sisi nilai impor, juga ada peningkatan pada 2022 lalu. Kembali, meski meningkat nilainya jauh lebih kecil dari nilai ekspor," papar dia.

Ia menyebutkan dari sisi golongan barang, Bahan Bakar Mineral (HS27) mendominasi impor Kalbar sebesar 162,61 juta dolar AS atau memiliki andil sebesar 36,39 persen dari total ekspor 2022.

"Sedangkan dari sisi negara asal impor, dari negara Malaysia mendominasi dengan nilai 163,17 juta dolar AS. Kontribusi negara tersebut memasok ke Kalbar sebesar 43,85 persen. Tahun sebelumnya juga mendominasi dengan nilai 122,08 juta dolar AS. Nah, perubahan dari tahun sebelumnya dengan 2022 itu ada peningkatan impor dari Malaysia sebesar 33,66 persen," kata dia.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023