Camat Kalis Kabupaten Kapuas Hulu Syapril Ansari meminta peserta orientasi Tim Pendamping Keluarga Percepatan Penurunan Stunting (TPK-PPS) dan pengenalan aplikasi elsimil, betul-betul menyerap semua informasi yang disampaikan para pemateri.
Karena menurut dia, kegiatan tersebut bisa menjadi bekal TPK-PPS ketika memberikan sosialisasi khususnya pada ibu hamil, ibu menyusui, dan para remaja.
"Berbicara mengenai pendampingan tentunya peserta yang hadir di sini merupakan motor penggerak dalam upaya mendampingi para ibu hamil, ibu memiliki bayi dan remaja khususnya di Kalis," kata Syapril Ansari saat membuka kegiatan orientasi Tim Pendamping Keluarga Percepatan Penurunan Stunting (TPK-PPS) dan pengenalan aplikasi elsimil bagi tim pendamping keluarga, Selasa.
Dia menambahkan, dalam menjalankan tugas di lapangan penting bagi mereka untuk memahami tugas dan fungsi dalam percepatan penurunan stunting.
Menurut dia lagi, Kabupaten Kapuas Hulu angka stunting tertinggi kedua se-Kalimantan Barat. Tentunya ini menjadi tugas berat bagi semua pihak. Namun sudah semestinya penurunan stunting di Kapuas Hulu menjadi satu hal wajib untuk dilakukan bersama.
Ia melanjutkan penanganan stunting merupakan satu hal yang serius. Makanya pembentukan kader-kader dibentuk mulai dari tataran provinsi hingga di kecamatan ini.
Dengan adanya tim pendamping keluarga, bisa menjangkau para targetnya. Yaitu ibu hamil, ibu memiliki bayi dan para remaja. Adanya pendampingan dari TPK juga bisa sebagai ujung tombak dalam memberikan pengetahuan informasi tentang stunting.
Oleh sebab itu, ia pun meminta pada para peserta untuk mengikuti kegiatan orientasi ini sampai habis. Jika masih belum paham bisa ditanyakan langsung. Sebab di kegiatan ini langsung menghadirkan pemateri dari BKKBN Provinsi Kalbar.
"Saya harap para pendamping menyimak apa yang disampaikan nara sumber. Pengetahuan tentang pendampingan ini sangat penting karena kita bukan hanya mendampingi, tapi juga memberi pemahaman, salah satunya pemahaman tentang kawin di usia muda," katanya.
Para remaja ini juga menjadi target sosialisasi. Dengan pahamnya mereka tentang larangan menikah mudah, mereka juga bisa mencegah anak lahir stunting.
Baca juga: Kecamatan Kalis jadi lokasi pertama orientasi TPK-PPS di Kapuas Hulu
Baca juga: Wabup Kapuas Hulu sebut pernikahan dini salah satu penyebab stunting
Baca juga: Gubernur Kalbar optimis status desa mandiri dapat turunkan angka stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Karena menurut dia, kegiatan tersebut bisa menjadi bekal TPK-PPS ketika memberikan sosialisasi khususnya pada ibu hamil, ibu menyusui, dan para remaja.
"Berbicara mengenai pendampingan tentunya peserta yang hadir di sini merupakan motor penggerak dalam upaya mendampingi para ibu hamil, ibu memiliki bayi dan remaja khususnya di Kalis," kata Syapril Ansari saat membuka kegiatan orientasi Tim Pendamping Keluarga Percepatan Penurunan Stunting (TPK-PPS) dan pengenalan aplikasi elsimil bagi tim pendamping keluarga, Selasa.
Dia menambahkan, dalam menjalankan tugas di lapangan penting bagi mereka untuk memahami tugas dan fungsi dalam percepatan penurunan stunting.
Menurut dia lagi, Kabupaten Kapuas Hulu angka stunting tertinggi kedua se-Kalimantan Barat. Tentunya ini menjadi tugas berat bagi semua pihak. Namun sudah semestinya penurunan stunting di Kapuas Hulu menjadi satu hal wajib untuk dilakukan bersama.
Ia melanjutkan penanganan stunting merupakan satu hal yang serius. Makanya pembentukan kader-kader dibentuk mulai dari tataran provinsi hingga di kecamatan ini.
Dengan adanya tim pendamping keluarga, bisa menjangkau para targetnya. Yaitu ibu hamil, ibu memiliki bayi dan para remaja. Adanya pendampingan dari TPK juga bisa sebagai ujung tombak dalam memberikan pengetahuan informasi tentang stunting.
Oleh sebab itu, ia pun meminta pada para peserta untuk mengikuti kegiatan orientasi ini sampai habis. Jika masih belum paham bisa ditanyakan langsung. Sebab di kegiatan ini langsung menghadirkan pemateri dari BKKBN Provinsi Kalbar.
"Saya harap para pendamping menyimak apa yang disampaikan nara sumber. Pengetahuan tentang pendampingan ini sangat penting karena kita bukan hanya mendampingi, tapi juga memberi pemahaman, salah satunya pemahaman tentang kawin di usia muda," katanya.
Para remaja ini juga menjadi target sosialisasi. Dengan pahamnya mereka tentang larangan menikah mudah, mereka juga bisa mencegah anak lahir stunting.
Baca juga: Kecamatan Kalis jadi lokasi pertama orientasi TPK-PPS di Kapuas Hulu
Baca juga: Wabup Kapuas Hulu sebut pernikahan dini salah satu penyebab stunting
Baca juga: Gubernur Kalbar optimis status desa mandiri dapat turunkan angka stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023