Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching membantu pemulangan seorang pria bernama Engkus (48) warga Sukabumi, Jawa Barat beserta anak seorang perempuan, Leony Jasmine (12) yang terlantar dan telah tinggal di Melugu Sri Aman, Sarawak, Malaysia belasan tahun lamanya.
"Sebelumnya kami mengetahui hal itu setelah mendapat laporan dari pihak keluarga Engkus di Indonesia melalui Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) di Kementerian Luar Negeri (Kememlu) RI. Dan saya didampingi PF Konsuler 1, Staf Teknis Keimigrasian, Lo Polri KJRI Kuching telah menemui Engkus pada Selasa (16/5) kemarin," kata Konjen RI Kuching, Raden Sigit Witjaksono melalui keterangan tertulis nya, Rabu.
Sigit mengatakan saat ditemui, Engkus mengaku dirinya masuk ke Sarawak yaitu pada tahun 2007 melalui perbatasan Entikong, Kalimantan Barat. "Itu berarti sudah kurang lebih 16 tahun dan selama itu Engkus belum pernah pulang," kata Sigit.
Masih menurut Engkus, pada tahun 2008 Engkus bertemu dan hidup bersama dengan Anne Merry Seroy. Sejak saat itu keduanya bekerja berpindah-pindah hingga tahun 2012. "Mereka kemudian menetap di kampung Melugu setelah Anne mengandung dan melahirkan Leony Jasmine anaknya," tutur Sigit.
Kemudian lanjutnya, pada 6 Mei 2023 ini Anne Merry Seroy meninggal dunia karena sakit dan jenazahnya di makam kan di Melugu, Sri Aman yang di setujui oleh Ketua Kampung dan warga Melugu.
"Dengan kondisi seperti itu, pihak keluarga mendiang istri Engkus mengkhawatirkan kondisi anaknya yang harus ditinggalkan saat Engkus bekerja. Kemudian melalui laporan ke PWNI pada 11 Mei 2023 pihak keluarga meminta bantuan agar Engkus dan anaknya dapat di beri pelindungan. Dan pada 16 Mei 2023 kami berhasil menemukan keberadaan Engkus dan anaknya," ujar Sigit.
Saat di tanya dan di periksa kelengkapan dokumen oleh Tim KJRI Kuching, Engkus ternyata paspor nya sudah habis masa berlaku sedangkan Leony anaknya belum mendapatkan dokumen atau identitas.
"Untuk membantu ke duanya pulang ke Indonesia, kami membawa mereka ke rumah singgah sementara KJRI Kuching di Kuching. Dan untuk keduanya langsung di lakukan proses dokumen perjalanan lengkap untuk bisa pulang ke Indonesia. Namun sebelum kami bawa ke Kuching, kami sempat mendampingi Engkus dan anak nya melakukan ziarah ke makan istrinya," pungkas Sigit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Sebelumnya kami mengetahui hal itu setelah mendapat laporan dari pihak keluarga Engkus di Indonesia melalui Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) di Kementerian Luar Negeri (Kememlu) RI. Dan saya didampingi PF Konsuler 1, Staf Teknis Keimigrasian, Lo Polri KJRI Kuching telah menemui Engkus pada Selasa (16/5) kemarin," kata Konjen RI Kuching, Raden Sigit Witjaksono melalui keterangan tertulis nya, Rabu.
Sigit mengatakan saat ditemui, Engkus mengaku dirinya masuk ke Sarawak yaitu pada tahun 2007 melalui perbatasan Entikong, Kalimantan Barat. "Itu berarti sudah kurang lebih 16 tahun dan selama itu Engkus belum pernah pulang," kata Sigit.
Masih menurut Engkus, pada tahun 2008 Engkus bertemu dan hidup bersama dengan Anne Merry Seroy. Sejak saat itu keduanya bekerja berpindah-pindah hingga tahun 2012. "Mereka kemudian menetap di kampung Melugu setelah Anne mengandung dan melahirkan Leony Jasmine anaknya," tutur Sigit.
Kemudian lanjutnya, pada 6 Mei 2023 ini Anne Merry Seroy meninggal dunia karena sakit dan jenazahnya di makam kan di Melugu, Sri Aman yang di setujui oleh Ketua Kampung dan warga Melugu.
"Dengan kondisi seperti itu, pihak keluarga mendiang istri Engkus mengkhawatirkan kondisi anaknya yang harus ditinggalkan saat Engkus bekerja. Kemudian melalui laporan ke PWNI pada 11 Mei 2023 pihak keluarga meminta bantuan agar Engkus dan anaknya dapat di beri pelindungan. Dan pada 16 Mei 2023 kami berhasil menemukan keberadaan Engkus dan anaknya," ujar Sigit.
Saat di tanya dan di periksa kelengkapan dokumen oleh Tim KJRI Kuching, Engkus ternyata paspor nya sudah habis masa berlaku sedangkan Leony anaknya belum mendapatkan dokumen atau identitas.
"Untuk membantu ke duanya pulang ke Indonesia, kami membawa mereka ke rumah singgah sementara KJRI Kuching di Kuching. Dan untuk keduanya langsung di lakukan proses dokumen perjalanan lengkap untuk bisa pulang ke Indonesia. Namun sebelum kami bawa ke Kuching, kami sempat mendampingi Engkus dan anak nya melakukan ziarah ke makan istrinya," pungkas Sigit.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023