Bedah Praktik Bisnis Kopi Liberika Sambas yang diadakan Kementerian Keuangan Satu Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) adalah satu di antara bentuk pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) daerah itu.
"Hari ini memang kita bicara kopi dengan mempelajari bagaimana cara terbaik memberdayakan UMKM ini yang kita mulai dengan Kopi Liberika dari Sambas," ujar staf Kemenkeu Satu, Muhammad Purwanto mewakili Kepala Program Kerja (Pogja) UMKM Kemenkeu Satu Kalbar saat membuka acara Bincang Kopi di Pontianak, Jumat.
Alasan dipilih kopi sebagai tema acara, kata dia karena banyaknya warung kopi yang masing menggunakan kopi dari daerah lain.
"Hari ini secara khusus kita bicara tentang Kopi Liberika dari Sambas, karena kita ingin usaha kopi yang ada di Kalbar itu menggunakan kopi dari petani lokal. Sehingga akan menghasilkan efek yang lebih mantap untuk pelaku usaha UMKM, petani, masyarakat dan keuangan daerah itu sendiri," katanya.
Kemudian, terkait dengan pemberdayaan UMKM lain, dia mengatakan akan dilakukan secara bertahap.
"Sementara kita belajar kopi dulu, jika sudah ditemukan cara efektif memberdayakannya menjadi lebih mandiri, maka kita akan pindah ke UMKM lain seperti tekstil atau kain misalnya," kata dia.
Lebih lanjut dirinya mengatakan di Kalbar banyak sekali kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maupun pemerintah daerah.
Dia berharap kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi dalam pemberdayaan UMKM di Kalbar.
"Semoga dengan pertemuan ini, kolaborasi kita semakin kuat sehingga apa yg kita harapkan bisa membantu UMKM untuk pemberdayaannya agar lebih kuat dg kolaborasi antar institusi maupun antar lembaga ini, " jelas dia.
Kegiatan bincang kopi dengan tema "membedah kopi Liberika dari hulu ke hilir" merupakan satu di antara rangkaian acara UMKM Weeks, UMKM Expo yang diadakan oleh Kemenkeu Satu Kalimantan Barat.
Dalam kegiatan tersebut menghadirkan petani kopi Batu Layar Tandi, Ketua Poktan Batu Layar Sejahtera Budi dan Kepala Desa Sendoyan Juliansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Hari ini memang kita bicara kopi dengan mempelajari bagaimana cara terbaik memberdayakan UMKM ini yang kita mulai dengan Kopi Liberika dari Sambas," ujar staf Kemenkeu Satu, Muhammad Purwanto mewakili Kepala Program Kerja (Pogja) UMKM Kemenkeu Satu Kalbar saat membuka acara Bincang Kopi di Pontianak, Jumat.
Alasan dipilih kopi sebagai tema acara, kata dia karena banyaknya warung kopi yang masing menggunakan kopi dari daerah lain.
"Hari ini secara khusus kita bicara tentang Kopi Liberika dari Sambas, karena kita ingin usaha kopi yang ada di Kalbar itu menggunakan kopi dari petani lokal. Sehingga akan menghasilkan efek yang lebih mantap untuk pelaku usaha UMKM, petani, masyarakat dan keuangan daerah itu sendiri," katanya.
Kemudian, terkait dengan pemberdayaan UMKM lain, dia mengatakan akan dilakukan secara bertahap.
"Sementara kita belajar kopi dulu, jika sudah ditemukan cara efektif memberdayakannya menjadi lebih mandiri, maka kita akan pindah ke UMKM lain seperti tekstil atau kain misalnya," kata dia.
Lebih lanjut dirinya mengatakan di Kalbar banyak sekali kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maupun pemerintah daerah.
Dia berharap kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi dalam pemberdayaan UMKM di Kalbar.
"Semoga dengan pertemuan ini, kolaborasi kita semakin kuat sehingga apa yg kita harapkan bisa membantu UMKM untuk pemberdayaannya agar lebih kuat dg kolaborasi antar institusi maupun antar lembaga ini, " jelas dia.
Kegiatan bincang kopi dengan tema "membedah kopi Liberika dari hulu ke hilir" merupakan satu di antara rangkaian acara UMKM Weeks, UMKM Expo yang diadakan oleh Kemenkeu Satu Kalimantan Barat.
Dalam kegiatan tersebut menghadirkan petani kopi Batu Layar Tandi, Ketua Poktan Batu Layar Sejahtera Budi dan Kepala Desa Sendoyan Juliansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023