Anggota DPRD Kota Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar mengatakan bahwa pencegahan dan penanganan demam berdarah dengue (DBD) membutuhkan peran semua pihak dan harus dengan gerak cepat.

"Sebelumnya telah disampaikan terkait potensi peningkatan kasus DBD. Saat ini, kita sudah mencapai 108 orang pasien dan satu orang meninggal dunia. Pemerintah kota harus segera mengambil tindakan dan menginformasikan daerah-daerah yang rawan endemik DBD agar masyarakat bisa lebih waspada," ujarnya di Pontianak, Selasa.

Ia menekankan perlunya upaya dan langkah-langkah preventif dan penanganan teknis oleh puskesmas dan rumah sakit bersama masyarakat hingga tingkat RT.

"Kita perlu segera membunuh akar masalahnya, yaitu membasmi sarang nyamuk DBD. Hal ini harus menjadi prioritas utama," katanya.

Namun, Zulfydar juga menyoroti bahwa pasien yang datang berobat diduga tidak hanya berasal dari Kota Pontianak, melainkan juga dari kabupaten sekitarnya. Oleh karena itu, kerja sama antardaerah dalam penanganan kasus DBD menjadi kunci.

"Kita harus bekerja sama dengan kabupaten-kabupaten sekitar, karena penyebaran penyakit ini tidak mengenal batas administratif," tambahnya.

Zulfydar Zaidar Mochtar juga mengucapkan terima kasihnya kepada tenaga kesehatan, terutama dokter dan perawat, yang telah berjuang menangani kasus DBD, terutama pada pasien anak-anak.

"Kepada tenaga kesehatan, terima kasih atas dedikasinya. Mereka berperan besar dalam penanganan kasus ini, terutama pada anak-anak yang rentan terkena penyakit ini," ucapnya.

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih mengenal gejala demam pada anak atau cucu dan segera membawa mereka ke rumah sakit jika mengalami gejala tersebut.

"Ketika anak mengalami gejala demam, masyarakat harus cepat bertindak dan membawa mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," tutup Zulfydar Zaidar Mochtar.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Kamtono beserta jajarannya turun langsung melakukan pengasapan, pemberian abate dan sosialisasi serta edukasi soal pencegahan DBD.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan DBD,” kata Edi Kamtono.

Baca juga: Harisson perintahkan kepsek basmi sarang nyamuk cegah DBD

Baca juga: DBD di Kapuas Hulu meningkat jadi 380 kasus
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023